Indonesia Dipastikan Resesi, Menteri Ekonomi Sri Mulyani Sebut Defisit APBN Capai Rp500,5 Triliun

- 22 September 2020, 14:49 WIB
Sri Mulyani: Pendapatan Negara Turun 13,1 Persen, PPh Migas Ikut Andil Ini Penjelasannya
Sri Mulyani: Pendapatan Negara Turun 13,1 Persen, PPh Migas Ikut Andil Ini Penjelasannya /Foto: Kanal YouTube Kemenkeu RI/

BAGIKAN BERITA - Anggaran Belanja Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada kuartal ketiga 2020 defisit sebesar Rp500,5 triliun atau telah mencapai 3,05 persen. 

Dengan demikian, Indonesia dipastikan resesi karena pada kuartal pertama dan kedua, Indonesia juga sudah mengalami defisit. 

“Ini adalah kenaikan defisit yang sangat besar dibanding tahun lalu Rp197,9 triliun. Situasi ini harus kita jaga meski kondisi dari SBN yield kita mengalami penurunan namun kita tetap harus berhati-hati,” katanya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seperti dikutip Bagikan Berita dari Antara via galamedia, Selasa 22 September 2020.

Baca Juga: Pendeta Cabul di Surabaya Akhirnya Divonis Penjara dan Denda Setimpal Dengan Perbuatannya

Sri Mulyani menuturkan, defisit 3,05 persen terjadi karena realisasi pendapatan negara yang hingga Agustus sebesar Rp1.034,1 triliun lebih rendah dibandingkan realisasi belanja yang telah mencapai Rp1.534,7 triliun.

Realisasi pendapatan negara sebesar Rp1.034,1 triliun berasal dari penerimaan perpajakan Rp798,1 triliun atau 56,8 persen terhadap target dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp1.404,5 triliun.

Realisasi penerimaan perpajakan tersebut terkontraksi 13,4 persen dibandingkan kinerja pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp921,5 triliun.

Baca Juga: Ini Link Cara Cek Bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan Online Tahap 4, Cek Nama Anda Ada Atau Tidak

Kemudian, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Agustus 2020 adalah Rp232,1 triliun atau 78,9 persen terhadap target dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp294,1 triliun.

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x