BAGIKAN BERITA - Di masa pandemi, aktivitas anak lebih banyak dihabiskan bermain gadget daripada sekolah dan bermain di luar rumah.
Selain belajar dan mengajar secara daring, bermain game online menjadi pemicu masalah utama bagi anak saat ini.
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua Bandung Barat mencatat, selama tahun 2020 telah ada 104 anak yang menderita kerusakan otak akibat kecanduan bermain gadget.
Hal ini diketahui saat Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menjenguk ratusan pasien anak kecanduan gawai di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 16 Maret 2021.
“Penting diketahui orang tua bahwa penggunaan gawai lebih dari enam jam per hari berbahaya bagi mental dan psikis anak,” ujar Uu usai berinteraksi dengan anak- anak pencandu gawai.
Bukan hanya durasi, konten yang dibuka anak pun perlu diawasi agar tidak terpapar hal – hal negatif. “Orangtua untuk selalu mengawasi dan menemani anak-anak ketika menggunakan gawai pada setiap situasi dan kondisi,” kata Wagub.
Menurut Uu, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak kecanduan gawai terutama fitur game online dan platform media sosial. “Dia awalnya punya gangguan dengan stres, banyak mengurung diri, tidak punya teman kemudian dia pegang handphone, maka terjadilah adiksi,” ungkap Kang Uu.
Baca Juga: Usai Sidang Mark Sungkar Beri Klarifikasi Begini Tentang Masalahnya dan Bantah Istrinya Jualan Kue