Peneror tersebut mengancam akan ada korban lagi jika Mama Rosa membawa orang.
Namun jika Mama Rosa datang sendiri, maka teror tersebut akan segera berakhir.
Dengan perasaan takut bercampur penasaran, Mama Rosa bertanya alasan kenapa ia diteror.
Dengan lantang dan nada penuh benci sang peneror berkata agar Mama Rosa jangan pura-pura lupa.
Alasan inilah yang semakin membuat Mama Rosa semakin tidak mengerti apa kesalahannya sehingga di jadikan sasaran teror.
Hingga akhirnya peneror tersebut menutup telepon dan mengembalikannya ke saku celana Sanusi yang masih pingsan.***