Babak Top 18 AKSI Indonesia 2023 Mulai Bergulir Rabu 29 Maret 2023 di Indosiar

- 28 Maret 2023, 13:12 WIB
Inilah pembagian grup Top 18 AKSI Indonesia 2023/dok: YouTube Indosiar
Inilah pembagian grup Top 18 AKSI Indonesia 2023/dok: YouTube Indosiar /

BAGIKAN BERITA- Kompetisi dakwah Akademi Sahur Indonesia (AKSI) 2023 yang menghadirkan ustaz dan ustazah terbaik dari berbagai daerah masih terus berlanjut. Kloter Al-Mu’min menjadi kloter terakhir yang bersaing di babak Top 24 AKSI Indonesia 2023 Indosiar.

Tersisa tiga tiket terakhir menuju babak Top 18 AKSI 2023 Indosiar yang harus diperebutkan oleh Azam (Tasikmalaya), Dea (Garut), Mahu (Maluku), dan Yunizar (Kepulauan Riau).

Dewan Juri AKSI 2023 Indosiar yang hadir yakni Mamah Dedeh, Ustaz Subki Al Bughury, Ustaz Solmed, Ustaz Wijayanto, serta Habib Usman Bin Yahya semakin selektif menilai tausiah yang disampaikan seluruh kontestan.

Baca Juga: Daftar 6 Kontestan Indonesian Idol 2023 yang Lolos ke Spektakuler Show 9 Top 6 di RCTI, Ada Nabilah dan Paul

Tema “Ibu Dulu Baru Jihad” menjadi tema tausiah pembuka kompetisi Kloter Al-Mu’min yang disampaikan oleh Dea (Garut) AKSI 2023 Indosiar. Dalam waktu durasi 5 menit, Dea (Garut) menyampaikan pesan penuh makna dari tausiahnya yang mengingatkan kita semua untuk berbakti kepada ibu.

Nilai tertinggi sebesari 94 poin diberikan Ustaz Subki Al Bughury hingga Dea berhasil mengumpulkan total poin sebesar 456 poin dari kelima Dewan Juri. “Jadi ini contoh untuk kita semua, sesukses apapun kalian saat ini jangan pernah melupakan ibu. Kalian baik atau tidak kepada ibu, ibu akan tetap selalu mendoakan kalian semua”, tutur Mamah Dedeh sambil menitikkan air mata.

Giliran Azam (Tasikmalaya) yang menyampaikan tema tausiah “Berbakti Setelah Orang Tua Tiada” dan berhasil mengumpulkan 461 poin dari seluruh Dewan Juri. “Azam tausiah kamu tadi mengharukan sekali”, ujar Irfan Hakim seraya menghampiri Azam (Tasikmalaya).

Baca Juga: Jadwal RCTI Selasa 28 Maret 2023, Ikatan Cinta, Kesetiaan Janji Cinta, Jangan Bercerai Bunda, Preman Pensiun

“A’ Irfan itu tadi adalah kisah nyata yang saya alami ketika saya masih menempuh pendidikan di pondok pesantren dan tanpa disangka-sangka ketika saya pulang, ayah saya sudah terbujur kaku”, kenang Azam (Tasikmalaya) seketika mengubah suasana Studio INDOSIAR penuh haru.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x