BAGIKAN BERITA-'Artis senior Marissa Grace Haque, yang dikenal dengan nama Marissa Haque, telah meninggal dunia pada hari ini Rabu 2 Oktober 2024.
Marissa Haque artis kelahiran Balikpapan, 15 Oktober 1962, tersebut tutup usia di umur 61 tahun.
Marissa Haque tidak hanya dikenal sebagai artis yang populer di era 1980-an, tetapi juga memiliki jejak panjang dalam dunia politik Indonesia.
Berikut perjalanan karier politiknya:
Awal Karier Politik
Marissa Haque memulai karier politiknya pada tahun 2004, ketika terpilih sebagai anggota DPR melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mewakili daerah pemilihan Jawa Barat II.
Selama masa jabatannya, ia aktif dalam memperjuangkan berbagai isu penting, terutama yang berkaitan dengan lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan. Keterlibatannya dalam berbagai bidang ini mencerminkan komitmennya terhadap isu-isu sosial yang penting bagi masyarakat.
Maju di Pilkada Banten
Pada tahun 2006, Marissa Haque memutuskan untuk maju sebagai calon Wakil Gubernur Banten, berpasangan dengan Zulkieflimansyah yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Sarikat Indonesia (PSI).
Namun, di saat yang bersamaan, PDIP—partai tempat Marissa bernaung—memilih untuk mendukung pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki, yang akhirnya memenangkan Pilkada Banten.
Keputusan Marissa untuk maju bersama Zulkieflimansyah menyebabkan dirinya dikeluarkan dari PDIP.
Sekretaris Jenderal PDIP saat itu, Pramono Anung, meminta Marissa mundur dari DPR.
Meski gagal dalam Pilkada Banten, pencalonannya tersebut menandai pentingnya peran Marissa dalam politik Banten dan memperkuat keterlibatannya dalam politik lokal.
Bergabung dengan PPP
Setelah Pilkada Banten, pada 7 Oktober 2007, Marissa Haque bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama suaminya, musisi Ikang Fawzi, serta Paula Onky Alexander.
Di partai berlambang ka'bah ini, Marissa aktif berperan dalam kampanye politik, khususnya di wilayah Banten. Namun, perjalanan politiknya di PPP tidak berlangsung lama.
Kepindahan ke PAN
Pada 4 Oktober 2014, Marissa kembali berpindah partai dan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Alasan kepindahannya dari PPP ke PAN disebut-sebut terkait dengan prinsip yang ia pegang.
Meskipun perjalanan politiknya melibatkan perpindahan antar partai, hal ini mencerminkan fleksibilitas politik Marissa dan komitmennya untuk terus terlibat dalam upaya membangun masyarakat.
Prestasi Akademik
Selain aktif di dunia politik dan hiburan, Marissa Haque juga memiliki rekam jejak akademik yang mengesankan. Ia adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Tak berhenti di sana, Marissa melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang bahasa anak tuna rungu di Universitas Katolik Atmajaya.
Marissa juga meraih gelar magister administrasi bisnis (MBA) dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Pada Februari 2012, ia berhasil meraih gelar doktor dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB), memperlihatkan dedikasinya dalam dunia pendidikan.
Warisan dan Pengaruh
Sepanjang hidupnya, Marissa Haque mungkin tidak selalu berada di garis depan politik nasional, namun ia tetap menjadi sosok yang berpengaruh, terutama dalam politik lokal dan isu-isu sosial yang dekat dengan masyarakat.
Keterlibatannya dalam berbagai partai menunjukkan komitmen dan dinamika politiknya yang fleksibel, selalu berupaya memberikan kontribusi bagi bangsa sesuai dengan prinsip dan pandangan yang ia yakini.
Marissa Haque meninggalkan jejak yang mendalam dalam berbagai bidang, mulai dari dunia hiburan, politik, hingga akademik. Perjalanan hidupnya yang penuh warna menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam hal ketekunan, kerja keras, dan kepedulian terhadap masyarakat.***