“Itulah petunjuk Allah. Dengan itu, Allah memberi petunjuk kepada siapa pun di antara hamba-hamba-Nya yang Allah kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyap amalan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S.Al-An‘ām [6]: 88)
3. Mengeluarkan pelakunya dari Islam
Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, “Syirik besar adalah setiap perbuatan syirik yang ditetapkan oleh pembuat syariat, dan syirik ini mencakup keluarnya seseorang dari agamanya.”
Misalnya, seseorang memalingkan dirinya dari beribadah kepada Allah atau mengerjakan shalat, shaum, dan berkurban untuk selain Allah.
Juga termasuk perbuatan syirik besar adalah berdoa kepada selain Allah SWT, misalnya berdoa kepada penghuni kubur atau kepada yang ghaib agar dapat menolong dari suatu perkara yang tiada seseorang pun menyanggupinya.
Berkata Asy-Syaikh Abu Usamah Hasan bin Ali al-Iwajiy, “Syirik besar itu mengeluarkan pelakunya dari agama Islam sedangkan syirik kecil tidak mengeluarkannya dari agama.” Ya, pelaku syirik besar telah keluar dari Islam sampai mereka kembali bertobat kepada Allah.
4. Dosa yang tidak diampuni, kecuali bertobat
Perbuatan syirik adalah perbuatan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah kecuali dengan tobat nasuha sebelum kematiannya.
Berbeda dengan dosa-dosa selain syirik yang dalam masyi’ah (kehendak) Allah, jika Allah SWT mau maka akan diampuni dan jika tidak Dia akan mengadzabnya.
“Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni dosa karena empersekutukan-Nya (syirik), tetapi Allah mengampuni dosa selain syirik bagi orang yang dikehendaki-Nya. Siapa pun yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar.” (Q.S. An-Nisā’ [4]: 48)