BAGIKAN BERITA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah membunyikan alarm bahaya lonjakan kasus Covid-19 sejak 10 hari yang lalu.
Anies menuturkan bahwa dirinya telah memimpin apel siaga Patroli Skala Besar Gabungan di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan. Kala itu, mulai terjadi lonjakan kasus positif Covid-19.
"Alarm tanda bahaya itu telah dibunyikan sejak 10 hari yang lalu, ketika apel siaga Patroli Skala Besar Gabungan di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan. Pada 13 Juni mulai terjadi lonjakan kasus aktif dan positivity rate COVID-19 di Jakarta," tulis Anies Baswedan di akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Kamis 24 Juni 2021.
Anies pun menunjukkan grafik tingkat ketersediaan rumas sakit dan laju penambahan kasus Covid-19.
Namun demikian, menurutnya, Pemprov DKI Jakarta cukup sigap dalam mengendalikan Covid-19.
"Seandainya kita tidak segera merespon alarm itu, mungkin DKI Jakarta hari ini sudah kolaps. Saat ini kita telah melampaui puncak kasus aktif pada Januari lalu. Ibu kota saat ini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra, tutur dia.
Dia menambahkan, Pemprov DKI telah dan akan terus bekerja keras menambah kapasitas pelayanan kesehatannya untuk mengantisipasi lonjakan ini. Di awal Juni ada 106 RS rujukan COVID-19 di Jakarta, sekarang ditambah jadi 140 RS. Dari 6694 tempat tidur utk isolasi, ditambah jadi 8524.