BAGIKAN BERITA - Politisi Partai Demokrat Andi Arief ikut bersuara tentang kritik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kepada Presiden Jokowi yang menyebutnya sebagai 'King of Lip Service (Raja Membual).
Melalui akun Twitter pribadinya, Andi Arief yang juga merupakan Ketua Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat ini mengatakan bahwa penjelasan Jokowi soal kritikan dari BEM UI tidak menyentuh substansi kritik.
"Penjelasan Pak Jokowi tidak menyentuh substansi kritik soal king of lip service," tulis Andi Arief.
Masih menurut Andi Arief apa yang disampaikan Jokowi dalam merespon kritikan dari BEM UI malah menebar peringatan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bolehkan Mahasiswa Kritik Dirinya, Anggap Sudah Biasa tapi Harus Sesuai Tata Krama
"Malah menebar peringatan soal etika dan tatakrama," cuit akun @Andiarief__.pada Selasa 29 Juni 2021.
Diakhir cuitannya pria yang pernah menjadi salah satu korban penculikan aktivis pada tahun 1998 ini menyimpulkan bahwa penjelasan Jokowi masih membahayakan demokrasi.
"Kesimpulan saya penjelasannya masih membahayakan demokrasi," pungkasnya.
Seperti diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengkritik Presiden Jokowi sebagai The King Of Lip Service di Twitter miliknya pada Sabtu 26 Juni 2021.