Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).
Sayangnya, hadits tersebut termasuk dhaif (kurang kuat riwayatnya) tetapi para ulama memperbolehkan mengamalkannya dalam rangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan). Terlebih, hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
Hukum Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah juga merupakan salah satu puasa sunnah sepuluh hari menjelang Idul Adha sebelum 10 Dzulhijjah. Jadi ada sebagian umat muslim yang berpuasa 10 hari. Termasuk puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda yang artinya "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).
Baca Juga: Yuk Senin Besok Puasa Arafah, Amalannya Bisa Menghapus Dosa Setahun Lalu dan Setahun akan Datang
Niat Puasa Tarwiyah
Niat puasa tarwiyah bisa dilakukan dalam hati atau dilafalkan. Niat puasa arafah tidak harus membaca niat bahasa arab namun bisa juga membaca artinya dalam Bahasa Indonesia. Niat utama dalam berpuasa tarwiyah adalah dengan menjalani tulus hati dan penuh kekhusyukan agar keutamaan puasa bisa diraih maksimal.
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Tarwiyah menjelang ibadah Idul Adha:
Niat dalam Bahasa Arab : Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala