Pengunjuk Rasa di Myanmar Menuntut Pemerintahan Aung San Suu Kyi Kembali Berjalan

- 5 April 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi unjuk rasa*/
Ilustrasi unjuk rasa*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Protes di negara Myanmar pada hari Senin, 5 April 2021 menuntut pemerintahan Aung San Suu Kyi segera pulih kembali dan menyerukan perbedaan pendapat nasional warganya terhadap junta militer.

Dilansir Bagikanberita.com dari Reuters.com, menurut keterangan sejumlah aktivis ada enam orang tewas disaat hari pekan kemarin, polisi dan tentara Myanmar bubarkan dengan paksa para demonstran dan mereka bilang itu sebagai revolusi musim semi.

Berdasarkan data yang terhimpun sudah ada 564 warga Myanmar telah tewas, termasuk 47 anak tak berdosa, ini korban kekerasan selama protes kekerasan sejak 1 Februari lalu.

Baca Juga: Lagi, Kapal Asing Curi Ikan di Laut Indonesia, KKP Tangkap Kapal Milik Vietnam di Laut Natuna Utara

Aktivis pergerakan serukan tepuk tangan secara nasional pada hari Senin malam ini, bertujuan untuk hormati kompok etnis minoritas bersenjata yang mendukung tujuan pemerintah yang demokrasi.

“Mari bertepuk tangan selama lima menit pada tanggal 5 April, 5 sore (1030 GMT) untuk menghormati Organisasi Bersenjata Etnis dan pemuda pertahanan Gen Z dari Myanmar termasuk Yangon yang berjuang dalam revolusi atas nama kita,” tulis Ei Thinzar Maung, seorang pemimpin protes, diunggah di laman Facebook.

Selain penumpasan brutal terhadap protes jalanan, junta sudah berusaha untuk menekan kampanye dengan menutup broadband nirkabel dan layanan data seluler.

Baca Juga: Banjir Bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, BPBD: 41 Meniggal, 9 Luka-luka dan 27 Hilang

Ketua negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), berikan dukungan dan menanggapi pada Senin guna membahas lebih lanjut perkembangan di Myanmar, serta meminta para pejabat untuk mempersiapkan pertemuan blok 10 negara di Myanmar.

Halaman:

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Routers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x