Baku Tembak Pasukan Keamanan Indonesia dengan Separatis 15 Februari 2021 Tewaskan 3 orang dan 1 Terluka

- 6 April 2021, 12:50 WIB
Ilustrasi yang terjadi setelah adanya kerusuhan
Ilustrasi yang terjadi setelah adanya kerusuhan /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Insiden penembakan di Papua, Indonesia pada pertengahan 15 Februari 2021 tewaskan 3 bersaudara diduga oleh pasukan keamanan dan lukai seorang pasukan keamanan yang tertembak diperut

Dilansir Bagikanberita.com dari Reuters.com, usai insiden penembakan yang tewaskan tiga bersaudara aparat keamanan langsung bertindak cepat dan ratusan warga mengungsi ke dua gereja untuk berlindung.

Keluarga korban pun langsung mengumpulkan untuk segera dimakamkan, ketiga korban itu bernama Janius, Soni dan Yustinus Bagau.

Baca Juga: Waduh, Amerika Serikat Lakukan Penyelidikan ke Negara Ethiopia Menyusul Laporan Adanya Dugaan Pelanggan HAM

Sebuah pernyataan pada media mengatakan, sehari seusai insiden penembakan, tentara menjelaskan 3 saudara itu merupakan separatis bersenjata yang ingin merebut senjata mereka kemudian diduga dipukuli hingga mati oleh pasukan keamanan dalam tindakan membela diri.

Kemudian Reuters meminta penjelasan pada belasan orang, termasuk seorang pastor katolik dan pejabat pemda, tak hanya itu keluarga korban dan pengawas melalui telepon dan menganalisa tubuh korban tersebut, disisi lain ada bukti lain yang agak meragukan versi resmi tentang bagaiman tiga saudara itu meninggal dunia.

Perlu diketahui juga Indonesia merupakan sebuah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, sektor ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara serta berperan penting dalam penyelesaian konflik seperti Myanmar dan Afghanistan, namun PBB menilai mengatakan bahwa pasukan kemanannya malah lakukan pelanggaran berat dinegaranya sendiri.

Baca Juga: Mengerikan, Serangan Bom Meledak di Weliveriya, Sri Lanka, 15 Warga Tewas pada 6 April 2008

"Kami terus menerima laporan yang dapat dipercaya tentang penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh militer dan polisi, termasuk pembunuhan di luar hukum, pelecehan, penangkapan sewenang-wenang, dan penahanan penduduk asli Papua," ucap Ravina Shamdasani, juru bicara Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, kepada Reuters .

Halaman:

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Routers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x