BAGIKAN BERITA - Olimpiade sebagai Ajang olahraga empat tahunan yang pada tahun ini akan diselenggarakan di Tokyo Jepang tampaknya tidak akan berlangsung mulus.
Setelah diundur karena pandemi corona di seluruh dunia, kali ini sebagain besar warga Jepang ikut juga menolak terselenggarakan olimpiade Tokyo karena jumlah masyarakatnya yang terpapar Covid-19 masih cukup tinggi.
Bahkan beberapa Prefektur (provinsi) yang ada di Jepang, menolak memberikan fasilitas kesehatannya, untuk para atlet Olimpiade Tokyo yang terpapar corona.
Baca Juga: Ikatan Cinta 13 Mei 2021 Pindah Jam Tayang, Catat Jam Mulainya
Salah satu gubernur yang ikut menolak memberikan fasilitas kesehatan adalah Gubernur Prefektur Chiba Toshihito Kumagi.
Seperti dilansir Antara dikutip dari Kyodo, pada Kamis 13 Mei 2021, Gubernur Chiba, Toshihito Kumagi telah meminta panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade untuk tidak menguras sumber daya medis di prefekturnya di tengah lonjakan kasus COVID-19.
Menyinggung harapan badan penyelenggara untuk bekerja sama dengan sekitar 30 rumah sakit di Tokyo dan sekitarnya selama Olimpiade, Kumagi mengatakan tidak mempertimbangkan untuk mengizinkan "tempat tidur yang berharga bagi pasien COVID-19" di prefektur tersebut untuk ditempati oleh atlet Olimpiade atau mereka yang bekerja untuk Olimpiade.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Idul Fitri ke Wapres Maruf Amin Secara Virtual, Begini Katanya
Komentar Kumagai itu datang sehari setelah gubernur Prefektur Ibaraki mengatakan dia telah menolak permintaan serupa dari badan penyelenggara dan menambahkan bahwa Olimpiade Tokyo "bukan sesuatu yang harus dilakukan" dalam keadaan apa pun, dan mengusulkan untuk mempertimbangkan pembatalan jika situasi pandemi memburuk.
Dengan waktu kurang dari tiga bulan hingga pembukaan Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan, semakin banyak warga Jepang yang meminta pemerintah dan penyelenggara Olimpiade untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat dan memikirkan kembali apakah pertandingan harus diadakan saat negara bergulat dengan lonjakan COVID-19.