BAGIKAN BERITA - Israel akhirnya berhasil mempunyai perdana menteri baru, setelah Benjamin Netanyahu berhasil dilengserkan dan parlemen baru memilih Naftali Bennett sebagai penggantinya.
Dalam pemilihan suara di parlemen Israel pada Minggu 13 Maret 2021, Benjamin Netanyahu yang telah berkuasa selama 12 tahun, mampu dikalahkan koalisi oposisi dengan perbedaan suara yang sangat tipis dan menunjuk Naftali Bennett menjadi perdana menteri baru Israel.
Seperti diberitakan AFP pada Senin 14 Maret 2021 ditunjuknya Naftali Bennett menjadi perdana menteri baru Israel setelah 120 anggota palermen melakukan pemungkutan suara, dimana hasilnya 60 orang memilih pemerintahan baru, sedangkan 59 memilih petahana sedangkan 1 orang abstain.
Dengan hasil yang sangat tipis ini, akhirnya terjadi Israel mendapat pemimpin baru dan menunjuk Naftali Bennett sebagai perdana menteri selama dua tahun dan selanjutnya diganti oleh Yair Lapid yang telah berkoalisi dengan Bennett untuk menggulingkan Benjamin Netanyahu.
Terpilihnya Naftali Bennett diperkirakan tidak akan menguntungkan bagi rakyat Palestina dikarenakan ia merupakan mantan menteri pertahanan Israel yang sangat membenci rakyat Palestina.
Bahkan ia juga merupakan salah satu politisi yang mendukung penuh pemukiman ilegal di wilayah Yerusalem yang menjadi salah satu penyebab konflik antara Palestina versus Israel.
Baca Juga: Aldebaran dan Andin Buat Elsa Tak Berkutik dan Ketakutan Akan di Penjara di Ikatan Cinta
Selain itu, Naftali Bennett pada 20 Mei lalu pernah membuat Pakistan marah ketika pidatonya yang diunggah di media sosial menjadi viral yang mengatakan Rumah Sakit Internasional Shifa Islamabad sebagai Rumah Sakit Al-Shifa.
Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Zahid Hafeez Chaudhri melakukan protes keras atas penggunaan foto rumah sakit negaranya dan mengatakan Israel sedang frustasi.