Kouta Jamaah Haji Dibatasi Bisnis Jasa di Arab Saudi Banyak yang Merugi

- 1 Agustus 2020, 14:26 WIB
Masjidil Haram Mekkah .*/PIXABAY.COM
Masjidil Haram Mekkah .*/PIXABAY.COM /

Pasalnya, kantornya sekarang sepi pelanggan.

“Tidak ada pekerjaan, tidak ada gaji, tidak ada,” ujarnya seperti di kutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC, Kamis, 30 Juli 2020.

Baca Juga: Armada Band Ajak Netizen Berdendang Melayu Live di Vidio dan SCTV

“Biasanya, 2 atau 3 bulan sebelum ibadah haji, saya dan para sopir lainnya bisa dapat penghasilan sampai akhir tahun, tetapi sekarang kami tak dapat penghasilan apapun,"ujarnya.


Sementara itu Samiur Rahman, salah satu sopir setempat, mengaku sekarang jalanan sepi bak kota hantu, tidak terlihat para jemaah haji yang biasanya ramai berlalu-lalang di Mekkah.

Sajjad mengatakan bahwa dia dan para sopirnya harus tidur 4 sampai 5 orang sekamar, bahkan mereka sekarang sulit untuk mencari makan.

Baca Juga: Mengubah Strategi Wirausaha di Masa Pandemi Covid-19

Sajjad tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah setempat. Ia memang memiliki tabungan, tetapi tak cukup untuk menggaji 50 orang pegawainya.

Bahkan salah satu temannya meneleponnya dan memohon untuk bekerja dengannya. Dia pun tidak peduli apakah ia akan digaji atau tidak.

Pembatasan jemaat haji yang ketat ini dilakukan Arab Saudi karena negara tersebut termasuk kedalam negara yang memiliki penyebaran penularan Covid-19 terparah di Timur Tengah.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x