Berani Makan Sate Biawak? Cobain Kuliner Ekstrem ini di Jembrana Bali

- 11 Agustus 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi biawak*
Ilustrasi biawak* /Unsplash.com/

Tak disangka ternyata Margiyasa justru kebanjiran pesanan biawak dari sejumlah warga. Jadilah memancing biawak sebagai pekerjaan tambahan selepas tugas sebagai staf Desa Mendoyo Dangin Tukad.

Baca Juga: Mau Beli HP realme Terbaru ? Berikut Daftar Harga HP realme Terbaru Selasa 11 Agustus 2020

"Biasanya saya memancing biawak sore hari sepulang kerja dari kantor desa. Besok pagi-pagi sebelum ke kantor baru saya cek pancing. Biasanya banyak dapat biawak karena saya pasang pancing juga banyak," ujarnya.

Biasanya dalam semalam dia bisa mendapatkan 10 hingga 20 ekor biawak.

Harga perekornya dia jual tergantung besar kecilnya biawak tersebut.

Baca Juga: Tak Sanggup Lagi Cari Uang, PM Lebanon Mundur dan Bubarkan Pemerintahan

Untuk satu ekor ukuran besar, biasanya dia jual Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Jika ukuran lebih kecil antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.

"Sehari biasanya laku terjual 10 sampai 20 ekor. Bahkan sampai lebih. Tapi yang laku biawak masih hidup. Jika sudah mati jarang yang mau," imbuhnya.

Banyaknya pesanan biawak menurut Margiyasa lantaran saat ini banyak bermunculan anak-anak muda membuat kedai dengan menu andalan sate dan rawon biawak. ***( I Dewa  Putu  Darmada/Ring Times Banyuwangi )

 

Halaman:

Editor: Hendra Karunia

Sumber: Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x