BAGIKAN BERITA - Warga DI Yogyakarta diimbau tetap siaga menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi.
Selama pengamatan sejak Kamis 26 November 2020, Gunung Merapi telah mengalami 44 gempa guguran.
Data ini diambil Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00.00-24.00 WIB.
Baca Juga: Masih Berlangsung SCTV Awards, Ada NCT 127, Noah dan Agnez : Ini Link Live Streaming dan Kategori
Melansir Antara, Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Jumat, menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 309 kali gempa hybrid atau fase banyak, 120 kali gempa embusan, dan 33 kali gempa vulkanik dangkal.
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dengan ketinggian 250 meter di atas puncak.
Pada periode pengamatan itu, dilaporkan pula suara guguran sembilan kali dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan intensitas sedang hingga keras.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Bandung 28 November 2020 : Siang Hujan Ringan
Laju deformasi Gunung Merapi dengan wilayah meliputi sejumlah daerah di DIY dan Jawa Tengah itu, diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 cm per hari.