Pada Pilwalkot Medan 2020, Bobby Nasution berpasangan dengan Aulia Rahman yang merupakan kader Partai Gerindra.
Bobby-Aulia didukung delapan partai besar yaitu PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PAN, Hanura, PSI, PPP, dan Gerindra.
Baca Juga: Tegas! Gubernur Anies Baswedan Pecat Walikota Jakarta Pusat Terkait Kerumunan Massa di Markas FPI
Sementara lawannya, Akhyar Nasution dan Salman Al Farisi (AMan) diusung Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kedua partai ini memiliki 11 kursi dari 50 kursi di DPRD Medan dengan rincian, PKS tujuh kursi dan Partai Demokrat empat kursi. Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiranrakyat-Bekasi.com dengan judul Usai Tangkap Edhy Prabowo, Andi Arief Minta KPK Datangi Medan Selidiki Mantu Jokowi, Kenapa?
Saat ini, Akhyar menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan dan Salman Al Farizi sebelum mengundurkan diri menjabat wakil ketua DPRD Sumatra Utara.
Baca Juga: Tegas! Gubernur Anies Baswedan Pecat Walikota Jakarta Pusat Terkait Kerumunan Massa di Markas FPI
Diberitakan sebelumnya, Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap bersama istrinya dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Rabu dini hari di Bandara Soekarno Hatta.
Usai dilakukan pemeriksaan intensif kurang dari 24 jam, KPK pun menetapkan tujuh orang tersangka terkait suap perizinan tambak, usaha, atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.
Adapun tujuh tersangka itu terdiri dari enam orang penerima suap, yaitu Edhy Prabowo (EP), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri (SAF), Andreu Pribadi Misata (APM), pengurus PT ACK Siswadi (SWD), staf istri Menteri KKP Ainul Faqih (AF), dan Amiril Mukminin (AM). Sementara satu orang sebagai pemberi suap yakni Direktur PT DPP Suharjito (SJT).***(Rulfhi Alimudin/Pikiranrakyat-Bekasi.com)