Network
BAGIKAN BERITA-Hari ini hari Rabu 13 Januari pemerintah dijadwalkan akan menyerahkan Surat Presiden (Surpres) kepada Pimpinan DPR untuk mengusulkan nama calon Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) pengganti Jenderal Idham Azis.
Surpres yang berisi satu nama calon tunggal Kapolri sebagai pengganti Jenderal Idham Azis untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Ketua DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta mengatakan "Presiden Jokowi menyampaikan calon tunggal Bapak Doktorandus Listyo Sigit Prabowo Msi yang saat ini menjabat Kabareskrim Polri,"ujarnya.
Baca Juga: Raffi Ahmad Divaksin Bersama Jokowi, Nagita Malah yang Gugup: Bismillah Yaa
Surpres yang diantarkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno ini diterima langsung oleh Ketua DPR didampingi tiga wakilnya, yakni Rachmat Gobel, Azis Syamsuddin, dan Sufmi Dasco Ahmad.
Pratikno berharap Surpres ini ditindaklanjuti oleh DPR secepat-cepatnya.
Listyo Sigit Prabowo merupakan bagian lima nama yang diusulkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada Presiden pada Kamis, 7 Januari awal bulan lalu.
Baca Juga: Bikin Gemes, Gaun Aurel dan Kemeja Atta Buat Netizen Terkagum-kagum
Selain Kabareskrim Komjen Listyo ada juga nama Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Komisaris Jenderal Boy Rafly Amar, Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, dan Komisaris Jenderal Agus Andrianto.
Presiden kemudian memilih satu nama untuk dikirim ke DPR agar mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Seperti yang kita ketahui, Gatot Eddy Pramono saat ini menjabat sebagai Wakil Kapolri, Boy Rafli Amar menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Agus Andrianto menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, dan yang terakhir ada nama Arief Sulistyanto menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Di tempat terpisah, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo mengaku tidak tahu-menahu tentang kabar bahwa dirinya menjadi calon tunggal kapolri pilihan Presiden Jokowi.
Menurut Sigit, yang terpenting saat ini adalah bagaimana Bareskrim bekerja secara profesional dengan melakukan pembenahan internal agar bisa melakukan penegakan hukum secara tegas, humanis, dan transparan.***
