Gawat! Corona Semakin Mengganas, Infrastruktur Kesehatan di India Hancur, Korban Meninggal Dikremasi Massal

- 23 April 2021, 13:58 WIB
Ilustrasi, Gawat! Corona Semakin Mengganas, Infrastruktur Kesehatan di India Hancur, Korban Meninggal Dikremasi Massal
Ilustrasi, Gawat! Corona Semakin Mengganas, Infrastruktur Kesehatan di India Hancur, Korban Meninggal Dikremasi Massal /pixabay/

BAGIKAN BERITA - India sebuah negara yang berada di kawasan asia selatan dan berpenduduk 1 miliar lebih, beberapa hari lalu mengalami lonjakan penularan corona yang sangat luar biasa.

Dalam sehari di India tercatat lebih dari 332 ribu kasus Corona, sehingga menempatkan negeri yang baru berseteru dengan China ini mencetak rekor dunia untuk jumlah kasus harian virus Corona tertinggi.

Angka yang fantastis di India tersebut, mengalahkan rekor dunia yang dicetak Amerika Serikat (AS) pada awal Januari lalu, saat melaporkan hampir 300 ribu kasus Corona dalam sehari.

Baca Juga: Selamat Jalan Selamanya, Politisi PSI Faldo Maldini Sampaikan Kabar Duka Cita Meninggalnya Radhar Panca Dahana

Selain rekor jumlah penduduk yang terpapar corona, menurut data Kementerian kesehatan India jumlah kematian juga menciptakan rekor baru, sedikitnya 2.263 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir.

Akibat kematian yang semakin tinggi, infrastruktur kesehatan di India hancur. Di Delhi saja, di mana rumah sakit mengalami krisis pasokan oksigen, lonjakan kasus harian COVID-19 mencapai 26.000.

Mereka yang kehilangan orang terkasih di ibu kota India, tempat 306 orang meninggal karena COVID-19 dalam sehari, beralih ke fasilitas darurat yang melakukan penguburan massal dan kremasi lantaran krematorium kewalahan.

Baca Juga: Timur Tengah Kembali Memanas, Pangkalan Militer Amerika Serikat di Baghdad Irak Kembali Diserang Tiga Roket

Jitender Singh Shunty, penyedia layanan medis Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal, mengatakan hingga Kamis malam 60 jasad telah dikremasi di fasilitas darurat di lapangan parkir dan 15 jasad lainnya masih menunggu.

"Tak seorang pun di Delhi pernah menyaksikan pemandangan demikian. Anak-anak yang berusia 5 tahun, 15 tahun, 25 tahun sedang dikremasi. Pengantin baru dikremasi. Berat untuk melihatnya," ungkap Shunty dengan mata berkaca-kaca.

Halaman:

Editor: Ali Bakti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x