Network
BAGIKAN BERITA - Diplomat Silvany Austin Pasaribu menyampaikan hak jawab atas tuduhan Vanuatu yang menyebutkan Indonesia melakukan pelanggaran HAM di Papua dalam di sidang Majelis Umum PBB.
Silvany meminta Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman untuk tidak mencampuri urusan Indonesia.
"Anda bukanlah representasi dari orang Papua, dan berhentilah berfantasi untuk menjadi salah satunya," kata Silvany.
Baca Juga: Sedang Berlangsung Chandragupta Maurya di ANTV Senin 28 September , Chandra Pergi ke Tambang Emas
"Saya bingung, bagaimana bisa sebuah negara berusaha mengajarkan negara lain, tapi tidak mengindahkan dan memahami prinsip fundamental Piagam PBB," kata Silvany dalam pidato di akun YouTube resmi PBB, Minggu (27/9).
Menurut Silvany, Vanuatu memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana Indonesia harus bertindak atau memerintah negaranya sendiri. Dia menegaskan Vanuatu bukanlah perwakilan masyarakat Papua.
Hampir setiap tahun dalam Sidang Umum PBB, Vanuatu selalu menyinggung isu dugaan pelanggaran HAM Papua. Indonesia sendiri menganggap Vanuatu sebagai negara pendukung gerakan separatisme.
Baca Juga: Selain Jabar dan Jatim, Ini Daftar Wilayah Terdampak jika Terjadi Gempa dan Tsunami 20 Meter
Indonesia akan terus berjuang melawan advokasi separatisme di balik kedok kekhawatiran HAM. Papua dan Papua Barat adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia sejak 1945. Hal ini sudah didukung PBB dan komunitas global sejak beberapa dekade lalu. Ini sudah final, tak dapat diubah, dan permanen," tuturnya. ***
