BAGIKAN BERITA – Indonsia mendapatkan medali pertama di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Lifter Indonesia Ni Nengah Widiasih berhasil menyumbangkan medali perak pertama untuk Indonesia dari cabang para-powerlifting kelas 41kg putri.
Di balik peraihan medali tersebut, terselip cerita yang dialami atlet lifter Indonesia.
Baca Juga: Ditambah Gaji Rp2 Milyar Per Minggu, Harry Kane Akhirnya Bertahan di Tottenham Hotspur
Menurut perempuan yang akrab disapa Widi itu, ia tidak akan merebut perak seandainya tidak ada protes pelatih kepada dewan wasit.
Widi sukses membuka angkatan seberat 96kg. Namun ia mendapat bendera merah dari wasit usai melakukan angkatan keduanya seberat 98kg dengan mulus.
Angkatan itu pun didiskualifikasi oleh dewan wasit. Keputusan tersebut membuat Widi dan pelatihnya, Yanti, merasa tidak puas dan berniat untuk mengajukan protes.
Baca Juga: Bali United vs Persik Kediri Buka Laga Perdana BRI Liga 1 2021-2022 Malam ini di Indosiar
“Setelah angkatan kedua saya didiskualifikasi, saya dan pelatih sempat ingin mempertanyakan keputusan itu. Namun kami mengurungkan niat itu. Kami baru akan melakukan protes jika pada angkatan ketiga saya juga dibatalkan,” kata Widi dalam siaran pers NPC Indonesia yang diterima di Jakarta, Jumat.