BAGIKAN BERITA - Setelah pemerintah melonggarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan mengizinkan mudi Lebaran 2022, aktivitas dan bisnis perhotelan mulai merangkak naik.
Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya okupansi hotel pada musim Lebaran 2022 yang lebih baik jika dibandingkan musim lebaran 2021.
Pada Idul Fitri 2022, tercatat lonjakan pemudik hingga 159 persen dibanding tahun 2021 lalu dan naik 2,2 persen dibanding musim mudik terakhir sebelum musim pandemi, yaitu di tahun 2019.
Baca Juga: Agensi Han Ye Ri Berikan Pengumuman Dadakan, Sang Aktris Sudah Menikah Sejak Awal Tahun 2022
Hal ini sejalan dengan pernyataan pemerintah yang menyatakan mudik Idul Fitri 2022 mencapai 84 juta orang mudik, bahkan menurut pemerintah mudik tahun ini mencetak rekor terbanyak sepanjang sejarah.
Angka ini juga memberikan dampak ekonomi mudik dengan estimasi perputaran uang senilai Rp72 triliun rupiah, hal ini menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi daerah-daerah.
Head of Marketing RedDoorz Indonesia, Irfan Badruzaman mengatakan, di kota besar okupansi hotel mencapai 90 persen.
“Di kota-kota seperti Yogyakarta dan Bandung, okupansinya bahkan mencapai 90 persen, lebih besar dari libur akhir tahun 2019 lalu. Ini menunjukkan tren yang positif bagi industri," ungkap Irfan Badruzaman kepada Bagikanberita.com, Kamis 9 Juni 2022.