Cara Daftar Online KUR BRI hingga Rp100 Juta Tanpa Jaminan Tambahan, Bisa Dilakukan di Rumah Menggunakan HP

- 7 Desember 2021, 10:29 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI terus menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM dengan memperkuat strategi bisnisnya dalam mendukung pelaku UMKM agar terus berdaya khususnya untuk bangkit dari masa pandemi.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI terus menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM dengan memperkuat strategi bisnisnya dalam mendukung pelaku UMKM agar terus berdaya khususnya untuk bangkit dari masa pandemi. /Dok. BRI/

“Untuk mengakomodir dan menampung masukan-masukan dari UMKM khususnya terkait dengan KUR, Kementerian Koperasi dan UKM akan membuat portal dan call center untuk pengaduan masyarakat,” ungkap Eddy.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan terkait KUR di antaranya meningkatkan target penyaluran KUR menjadi sebesar Rp285 triliun dari target sebelumnya sebesar Rp253 triliun.

Kemudian, memperpanjang pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen dari Januari hingga Desember 2021 sehingga suku bunga KUR tahun 2021 menjadi 3 persen. Selanjutnya semua sektor UMKM dapat diberikan KUR dan plafon KUR tanpa jaminan sampai dengan Rp100 juta.

Selain itu pada Agustus tahun 2020 dikatakan pemerintah telah menambahkan skema KUR Super Mikro sampai dengan Rp10 juta yang tidak mensyaratkan adanya agunan tambahan (hanya agunan pokok usaha yang dibiayai saja) bagi semua pelaku UMKM, terutama dari pekerja yang terkena PHK dan ibu rumah tangga.

Baca Juga: Daftar KUR BNI Lebih Mudah, Simak Caranya untuk Bisa Ajukan Pinjaman Modal hingga Rp50 Juta dan Bunga Ringan

Salah satu yang memperoleh bantu KUR melalui koperasi ialah seorang perintis usaha kecil warung kopi bernama Yohanes Yufrik Uni dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Seiring permintaan yang semakin meningkat, Yohanes akhirnya memberanikan diri untuk meminjam KUR melalui Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Obor Mas.

Bantuan tersebut dianggap berhasil mengembangkan tempat usahanya dengan penambahan lopo-lopo (semacam saung atau rumah kecil), lalu membeli peralatan dan menambahkan menu yang dijual, serta bertambahnya tenaga kerja.

Karena ia juga membuat lopo-lopo, sebagian orang yang datang sebagai pelanggan disebut tertarik untuk memiliki lopo-lopo.

“Jadi saya tidak hanya membuka usaha makanan, juga perlahan mengembangkan ke pembuatan lopo-lopo,” ucap Yufrik.***

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: kur.ekon.go.id ANTARA kur.bri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x