BAGIKAN BERITA - Komedian Mongol Stres menyebut jika Local Satanic saat ini masih ada di Jakarta.
Ada dua lokasi Local Satanic di Jakarta yang Mongol sebut saat ini masih menjalankan aktivitasnya.
Mongol juga menyebut jika di Jakarta masih banyak penyembah setan dan gereja setan.
Local Satanic merupakan salah satu laman website gereja setan yang ada di wilayah Jakarta, seperti penuturan Mongol.
"Kalau ada yang mau tahu soal gereja setan, masih banyak kok di internet juga ada. Cari aja local satanic," ujar Mongol Stres.
Beberapa lokasi dan wilayah yang disebut Mongol Stres adalah Jakarta khususnya di wilayah Pondok Indah dan Kelapa Gading.
Mongol mengatakan, saat ini komunitas penyembah setan masih ada namun mereka sangat menutup diri.
"Sampai sekarang tetap masih ada kok. Cuma mereka underground," ujar Mongol.
Selain itu Mongol juga menyebut ada salah satu mal di Jakarta yang menjual Satanic Bibble dan boneka Voodoo.
Namun Mongol tak menyebutkan dengan pasti nama mal di Jakarta yang dimaksud.
Adapun satanic bibble sendiri merupakan salah satu alkitab buatan pemuja setan. Artikel ini telah tayang sebelumnya di Portalpurwokerto.com dengan judul Local Satanic Disebut Mongol Sebagai Salah Satu Gereja Setan di Jakarta, Dimana Lokasinya?
Mereka memutar balikkan isi Injil agar para pembacanya jadi tertarik dan ingin bergabung menyembah setan.
Baca Juga: Kabar Duka, Paranormal Mbak You Meninggal Dunia, Jenazah Akan Dimakamkan di Salatiga
Beberapa rumor menyebut jika pemuja setan selalu menculik anak-anak untuk dipersembahkan kepada setan.
Mongol Stres malah menepis kabar itu. "Bukan anak-anak yang diculik. Tapi ritualnya dengan bayi hasil aborsi. Kan bayi aborsi usia empat minggu itu sudah berbentuk manusia, jadi itu yang dijadikan simbol persembahan," ujar Mongol.
Para anggota gereja setan itu biasanya bekerjasama dengan klinik khusus aborsi yang ada di berbagai negara.
Selain menggunakan bayi hasil aborsi, ritual gereja setan lainnya juga menggelar pesta seks. "Biasanya ada ritual seperti ini seminggu tiga kali. Pimpinan boleh milih mau pesta dengan laki-laki atau perempuan," ujar Mongol.*** (Dyah Sugesti Weningyas/Portalpurwokerto.com)