Kenapa Allah SWT Belum Mengabulkan Doa Kita? Ini Jawabannya

- 13 Desember 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi, seorang muslim sedang berdoa di masjid
Ilustrasi, seorang muslim sedang berdoa di masjid /Pixabay/unitea/

BAGIKAN BERITA - Doa adalah komunikasi yang dilakukan manusia dengan pencipta-Nya (Allah SWT) atau dikenal juga dengan istilah transcendental communication.

Dalam bahasa Arab, Doa sering diterjemahkan dengan memanggil, meminta, atau mengajak. Lebih khususnya lagi, Doa sering diartikan sebagai permohonan yang dipanjatkan oleh makhluk kepada Sang Pencipta atau dalam hal ini penulis menerjemahkannya sebagai curhat manusia kepada Allah SWT.

Orang yang selalu berdoa kepada Allah SWT menandakan bahwa ia adalah orang yang dekat dengan Allah dan Allah pun akan dekat bahkan mengabulkan Doa hambaNya.

Baca Juga: Mobil Hilang Dicuri, Anthony Ginting Umumkan di Medsos: Teman-teman yang Lihat Mobil Ini, Boleh Langsung Lapor

Sebaliknya, orang yang malas untuk berdoa kepada-Nya termasuk orang-orang yang sombong sedangkan Allah sangat membenci orang-orang sombong.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa tidak (pernah) berdoa kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (H.R. Muslim).

Itulah mengapa kita dianjurkan untuk memperbanyak Doa. Namun bagaimana kalau doa yang kita panjatkan secara terus menerus tidak kunjung dikabulkan?

Baca Juga: Ingin Berkah Usaha dan Aman Dunia Akhirat, Segera Datang ke KUR BSI, Anda Dapat Pinjaman Modal Kerja Rp50 juta

Jangan khawatir karena mungkin saja pengabulan doa tersebut ditunda beberapa tahun ke depan atau sampai hari kiamat.

Ini sebagai bukti kasih sayang Allah kepada kita karena Ia Maha Mengetahui segala kebutuhan kita. Belum tentu permohonan yang kita panjatkan baik menurut Allah.

Dan mungkin saja yang menurut kita tidak baik, adalah baik menurut Allah. Pengabulan doa adalah hak prerogatif Allah. Artinya, doa tersebut akan dikabulkan jika menurut Allah hal tersebut baik bagi diri kita.

Baca Juga: Catat! Ini Bukan Untuk Pria Tapi Bagi Perempuan Pekerja Keras, Dapat Pinjaman Rp25 Juta dari PNM Mekaar Plus

Di masa Rasulullah, ada seorang sahabat yang bernama Tsa’labah. Dia adalah sahabat yang miskin. Suatu saat, dia memohon kepada Rasulullah SAW. untuk didoakan agar menjadi orang kaya.

Namun Rasulullah menolaknya seraya berkata, “Kemiskinan lebih baik bagimu. Karena jika engkau kaya, saya khawatir engkau akan terlena dengan kekayaanmu.”

Namun, Tsa’labah tetap membujuk Rasulullah untuk mendoakan dirinya agar jadi orang kaya dan dia berjanji akan semakin rajin beribadah kalau dirinya kaya.

Baca Juga: Ini 5 Aturan yang Harus Dipatuhi Saat Sholat Berjemaah Termasuk Oleh Para Pejabat, Hati-hati!

Akhirnya, Rasulullah mendoakan Tsa’labah. Apa yang terjadi kemudian? Setelah Tsa’labah didoakan dan berhasil menjadi orang kaya, ia lupa terhadap janji yang pernah diucapkan kepada Rasulullah SAW.

Satu persatu ibadah yang biasa dia laksanakan ditinggalkannya. Jangankan sholat sunnah, shalat wajib pun sudah mulai dia tinggalkan. Bahkan zakatnya pun tidak pernah dikeluarkan.

Jadi, kita tidak boleh berburuk sangka (suudzan alias negative thinking) kepada Allah hanya karena doa belum dikabulkan dan semoga kita selalu dapat berbaik sangka (husnudhan alias positive thinking) kepada Allah atas doa-doa kita. ***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah