Harga BBM Kembali Naik hingga Rp2.800 sejak Minggu 10 Juli 2022, Begini Penjelasan Pertamina

11 Juli 2022, 11:30 WIB
ilustrasi pengisian BBM di SPBU. PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga tiga jenis BBM nonsubsidi / Twitter / @e100ss) /

BAGIKAN BERITA – Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi kembali naik pada Minggu 10 Juli 2022.

PT Pertamina (Persero) menyebut, kenaikan harga BBM non subsidi ini  karena disesuaikan dengan harga minyak dunia.

Adapun jenis BBM Non subsidi yang naik yakni Pertamax Turbo dan Dex Series serta harga Elpiji non subsidi seperti Bright Gas.

Baca Juga: Merasa Dirugikan, PSSI PSSI Berniat Ajukan Protes Resmi ke AFF Terkait Laga Thailand VS Vietnam di Grup A

Selain itu, Pertamina juga berdalih bahwa alasan menaikkan harga BBM non subsidi untuk memberikan pelayanan prima di SPBU.

Kenaikan harga BBM nonsubsidi diumumkan oleh Pertamina di MyPertamina sebagaimana dikutip pada Minggu ini.

Pertamina menyatakan porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series hanya lima persen dari total konsumsi BBM nasional.

Baca Juga: Indonesia Gagal ke Semifinal AFF U-19, Bagaimana Nasib Shin Tae-yong? Begini Kata Ketua PSSI Mochamad Iriawan

Sedangkan, porsi produk elpiji nonsubsidi hanya enam persen dari total komposisi elpiji nasional.

Harga Pertamax Turbo naik Rp1.700 dari yang sebelumnya dijual Rp14.500 per liter sekarang menjadi Rp16.200 per liter, Pertamina Dex naik Rp2.800 yang semula Rp13.700 kini menjadi Rp16.500 per liter, dan harga Dexlite naik Rp2.050 dari Rp12.950 naik menjadi Rp15.000 per liter.

Sementara itu, harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per kilogram.

Baca Juga: Gara-gara Hal ini, Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF U-19 meskipun Menang Lawan Myanmar 5-1

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan alasan kenaikan harga BBM dan elpiji nonsubsidi karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.

Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai 117,62 dolar AS atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.

Sementara itu, harga elpiji berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.

Irto mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler