Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan penyalurann KUR hingga Mei meningkat sebesar 7,51 persen, jika dibandingkan Mei 2021 secara year to date (ytd) sebesar Rp15,67 triliun.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada dalam zona positif yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 5,01 persen pada triwulan I-2022.
"Peningkatan realisasi penyaluran KUR ini menandakan bahwa pemulihan ekonomi masyarakat sedang berada dalam momentum yang positif," ujarnya.
Ia menambahkan realisasi ini juga selaras dengan komitmen pemerintah yang kembali meningkatkan dana alokasi KUR serta melanjutkan tambahan subsidi bunga 3 persen hingga Desember 2022.
Kebijakan tersebut, lanjut dia, mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Oleh karena itu, Rudi memastikan penyaluran KUR Bank Mandiri pada 2022 fokus menyasar sektor produktif unggulan yang telah tercermin dari realisasi penyaluran KUR ke sektor produksi yang mencapai 59,2 persen atau sebesar Rp9,97 triliun hingga Mei 2022
Baca Juga: Tidak Pakai Uang Rupiah, Inilah Mas Kawin Via Vallen dari Chevra 'Papinka' Yolandi
Bila dirinci, sektor pertanian menyumbang porsi terbesar mencapai 29,34 persen dari total KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp 4,94 triliun. Kemudian, dilanjutkan oleh sektor jasa produksi sebesar Rp 3,31 triliun atau 19,68 persen dari total penyaluran KUR pada akhir Mei 2022.
Tidak hanya di kota besar, Bank Mandiri juga mendorong penyaluran KUR di berbagai wilayah. Salah satunya penyaluran KUR di Region XI (Bali-Nusa Tenggara), dengan realisasi sebesar Rp744,57 miliar pada akhir Mei 2022 kepada 5.576 debitur atau tumbuh 21,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.