Selain didorong oleh pelonggaran PPKM yang mendorong mobilitas, capaian tersebut juga ditopang oleh kinerja investasi di Jawa Barat yang merupakan yang tertinggi se-Nasional dengan realisasi mencapai Rp 174,58 T.
Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga didukung oleh kinerja sektor industri pengolahan dan perdagangan yang terus tumbuh seiring permintaan domestik yang masih kuat.
Erwin menambahkan bahwa Bauran Kebijakan Bank Indonesia ke depan akan berfokus pada menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pro-stabiltypada kebijakan moneter, serta kebijakan progrowth pada kebijakan makroprudensial, pengembangan pasar keuangan, ekonomi keuangan inklusif hijau serta sistem pembayaran.
Sebagai upaya menjaga pemulihan ekonomi Jawa Barat, Erwin menyampaikan rekomendasi antara lain:
1 menjaga tingkat inflasi dan ketersediaan pasokan melalui program operasi pasar, dan Kerja sama Antar Daerah (KAD).
2 menjaga daya beli masyarakat termasuk petani dengan mendukung pembiayaan, kemudahan, hingga program pengamanan sosial.
3 mendorong investasi, termasuk pembangunan infrastruktur dengan menggalakan promosi investasi: menjaga kinerja industri khususnya industri padat karya sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.
4 menjaga tingkat pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja.
5 perlunya mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru dengan mengoptimalkan peran UMKM dan ekonomi syariah melalui pembiayaan sektor keuangan terutama perbankan yang didukung oleh program penjaminan kredit.