4 Investasi Paling Menguntungkan saat Resesi dan Pandemi Covid-19

- 23 September 2020, 20:51 WIB
Investasi menjadi pilihan saat Resesi dan Pandemi Covid-19.
Investasi menjadi pilihan saat Resesi dan Pandemi Covid-19. /ANTARA

BAGIKAN BERITA - Indonesia menghadapi ancaman resesi karena APBN pada kuartal ketiga dipastikan akan minus. 

Dampak resesi adalah melemahnya daya beli dan PHK massal. Sehingga, perekonomian Indonesia diperkirakan akan menurun.

Apalagi, saat ini Dunia sedang menghadapi Pandemi Covid-19 yang diprediksi akan tetap berlangsung hingga 2021 mendatang. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan Besok, Libra: Tetap Fokus Pada Tujuan, Sagitaurus: Ketekunan Buahkan Hasil

Negara-negara maju yang masuk dalam jurang resesi diantaranya adalah Singapura, Korea Selatan, Jerman, Jepang, Prancis, Hongkong, dan Amerika Serikat. 

Resesi dapat terjadi jika pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka negatif dalam dua kuartal berturut-turut.

Belakangan ini, Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi resesi menyusul adanya revisi dari proyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Resesi di Indonesia akan terjadi pada kuartal ketiga tahun 2020 ini. 

Untuk menghadapi resesi ini, anda tak perlu takut dan khawatir. Segeralah lakukan beberapa hal berikut ini agar anda tak mengalami kesulitan ekonomi.

Baca Juga: Viral di Grup WhatsApp, Adidas Bagi-bagi Sepatu Gratis Ternyata Hoaks

1. Perbanyak Memegang Uang Cash

Ekonom Universitas Airlangga Surabaya, Gigih Prihantono S.E., M.S.E mengatakan bahwa memegang uang tunai bagi orang yang memiliki pemahaman konservatif merupakan pilihan yang paling baik.

Anda dapat melakukan penambahan uang dengan investasi, anda dapat memilih obligasi atau surat hutang dari negara.

"Investasi yang perlu dilakukan ketika di masa resesi, bagi yang orang konservatif, itu satu ya tentu saja adalah perbanyak cash, memegang cash dulu. Sehingga memegang cash itu merupakan pilihan yang paling baik. Bagi yang konservatif tadi ingin mencoba tambahan berinvestasi, pilihlah surat hutang dari pemerintah, obligasi".

Artikel Ini Sebelumnya Telah Tayang di Jurnal Presisi berjudul Investasi Ini Justru Makin Untung Dilakukan Saat Resesi, Simak Apa Saja

2. Investasi Saham

Pada masa resesi, merupakan waktu yang tepat untuk melakukan investasi dalam bentuk saham. Saham pada masa resesi akan mengalami penurunan harga.

Inilah merupakan waktu yang baik untuk membeli saham. Akan tetapi, keuntungan dari saham tidak dapat dinikmati secara instan.

Berinvestasi saham cocok bagi anda yang memiliki jiwa progresif dimana anda senang dengan hal yang berisiko tinggi. 

Baca Juga: Link Live Streaming Konser LIDA 2020 Top 4 Besar Malam Ini Tayang Lebih Awal di Indosiar Pukul 19.30

"Bagi orang yang progresif, maka pilihan investasi sangat terbuka lebar untuk saat ini. Karena orang yang progresif itu senang dengan risiko tinggi, maka investasinya juga tinggi. Salah satunya adalah instrumen saham. Saat inilah waktu yang tepat untuk menyisihkan uang kita masuk ke rekening saham maupun reksadana". Ujar Gigih Prihantono.

3. Investasi dalam Bentuk Aset Tetap

Inilah waktu yang tepat pula untuk berinvestasi dalam bentuk aset tetap seperti rumah dan tanah. Pada saat resesi harga rumah dan tanah relatif lebih turun dibandingkan pada masa ekonomi dalam kondisi stabil. 

4. Jangan Melakukan Investasi dalam Bentuk Emas

Saat terjadinya resesi, harga emas dalam kondisi melambung tinggi. Maka anda jangan memilih emas sebagai investasi dimasa resesi. 

Gigih Prihantono mengungkapkan bahwa sudah terlambat jika ingin berinvestasi emas. 

"Kalau sekarang sudah tidak menguntungkan lagi. Terlambat. Harusnya investasi emas ini dilakukan pada bulan Januari kemarin, itu harga emas lagi murah, sekarang harga emas sudah mahal"

Namun jika anda memiliki tabungan emas, saat resesi merupakan waktu paling baik untuk menggadaikannya karena harga beli emas sedang melambung tinggi. 

Gigih juga menjelaskan, selain investasi yang dapat dilakukan ketika masa resesi, anda yang mempunyai tabungan deposit di bank tak usah khawatir. Tabungan deposit relatif lebih stabil dan tidak terdampak dengan adanya resesi. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x