Network
BAGIKAN BERITA -- Tim Pembela Demokrasi Indonesia dan Persatuan Advokat Nusantara melaporkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin 23 Oktober 2023.
Tqk hanya Jokowi, kedua putranya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep juga dilaporkan ke KPK.
Total, ada 17 orang yang dilaporkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia dan Persatuan Advokat Nusantara atas dugaan kolusi dan nepotisme.
Nama lainnya yang juga dilaporkan ke KPK adalah Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Tak hanya itu, prinsipal pemohon uji materi di MK, Almas Tsaqibbirru, dan kuasa hukum pemohon uji materi, Arif Suhadi, serta delapan hakim konstitusi lainnya juga dilaporkan, yaitu Saldi Isra, Arief Hidayat, Suhartoyo, M Guntur Hamzah, Manahan M Sitompul, Daniel Yusmic P Foekh, Wahiduddin Adams, dan Enny Nurbaningsih, serta Panitera Pengganti I Made Gede Widya Tanaya.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi menghormati pelaporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditujukan terhadap dirinya dan kedua putranya.
"Ya, itu kan proses demokrasi di bidang hukum. Ya, kami hormati semua proses itu," kata Jokowi dikutip dari Antara News, Selasa 24 Oktober 2023.
Jokowi dan kedua putranya, bersama juga Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang merupakan adik ipar Jokowi, dilaporkan ke KPK atas tudingan praktik kolusi dan nepotisme.
Laporan itu dilayangkan oleh Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI). Pelaporan itu menyangkut putusan MK yang mengabulkan gugatan batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
