BAGIKAN BERITA - Kiamat dalam bahasa Indonesia adalah hari kehancuran alam semesta. Pada saat itu, alam semesta akan dihancurkan dan seluruh isi bumi dimuntahkan.
Hari kiamat ditandai dengan bunyi terompet sangkakala yang ditiup oleh malaikat Israfil atas perintah Allah SWT.
Setelah semua manusia tak bernyawa, Allah SWT akan kembali memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup terompet untuk yang kedua kali guna menghidupkan kembali seluruh manusia tanpa terkecuali, mulai dari manusia pertama (Nabi Adam) hingga manusia terakhir untuk melaksanakan hari pembalasan (kiamat).
Pada saat itu juga, alam semesta akan dibentuk lagi oleh Allah SWT dalam wujud barunya yang disebut kampung akhirat yang terdiri dari surga dan neraka. Setelah itu, manusia dikumpulkan di padang mahsyar untuk dihitung amal perbuatannya selama di dunia.
Peristiwa penghancuran dunia ini sudah pasti akan tiba. Namun demikian, manusia tidak diberi pengetahuan lebih tentang kapan waktu terjadinya.
Semua masih dalam kuasa Allah SWT sebagai pemberi keputusan. Mengapa? Jika manusia diberi tahu, niscaya siklus kehidupan tidak akan seimbang, mengingat kehidupan makhluk di bumi tak lebih merupakan sebuah ujian.
Pasalnya, manusia telah menyatakan diri akan sanggup mengelola segala isinya. Jangankan kita, manusia sekelas Nabi dan Rasul pun tidak diberi tahu kapan kiamat akan tiba. Orang-orang suci lainnya pun sama. Karena kiamat, sekali lagi, adalah kuasa Sang Pencipta.
Siapapun yang mengklaim mengetahui waktu terjadinya kiamat, pastilah bohongnya, meskipun dia mengemukakan hitungan-hitungan yang tampak ilmiah.