Waduh! Karena Depresi dan Trauma Perang di Gaza, Seorang Mantan Serdadu Militer Israel Nekat Bakar Diri

14 April 2021, 12:57 WIB
Waduh! Karena Depresi dan Trauma Perang di Gaza, Seorang Mantan Serdadu Militer Israel Nekat Bakar Diri /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Itzik Saidian 26 tahun, mantan serdadu militer Israel yang ditugaskan dalam perang di Gaza pada tahun 2014 lalu nekat membakar diri.

Mantan serdadu militer Israel yang membakar diri itu, mengalami depresi dan trauma sejak dikirim ke Gaza Palestina untuk memerangi kelompok militan Hamas.

Aksi mantan serdadu militer yang nekat membakar diri ini dilakukan pada Senin 12 April 2021, saat mendatangi sentra layanan bagi tentara Israel yang terluka akibat perang.

Baca Juga: Jangan Lupa Bawa SIM dan STNK, Inilah Jadwal Operasi Lodaya 2021 Serentak di Wilayah Jawa Barat

Menurut otoritas terkait di Israel seperti dilansir AFP, pada Rabu 14 April 2021, Itzik Saidian menuangkan cairan yang mudah terbakar secara tiba-tiba ke tubuhnya sendiri, sehingga ia mengalami luka bakar parah dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Karena tekanan psikologis yang signifikan," Luka bakar yang parah di sekujur tubuhnya," kata otoritas Israel dan kini ia dalam kondisi kritis.

Aksi bakar diri yang dilakukan oleh Itzik Saidian ini membuat Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu terkejut.

Baca Juga: Innalillahi, Gempa Bumi Guncang Bolaang Mongondow Timur, Bermagnitudo 5.0 kala Richter Pagi Tadi

Dalam sebuah pernyataannya Benjamin Netanyahu akan melakukan reformasi total terhadap cara penanganan mantan tentara yang terluka.

"Bertekad untuk melakukan reformasi total terhadap cara kita menangani para veteran yang kini menyandang disabilitas dan terluka," ujarnya.

Seperti diketahui, konflik antara Israel dan Hamas di Gaza pada tahun 2014 merupakan operasi militer paling mematikan yang pernah terjadi di Gaza sejak Intifada kedua, meskipun jumlah korban tewas dan persentase militan yang tewas masih belum jelas.

Baca Juga: Rizky Billar Sedih Belum Bisa Buka Puasa Bareng dengan Lesti Kejora, Ini Alasannya

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 1.880 warga Palestina tewas dan 10.000 lainnya cedera. Dari jumlah tersebut, 398 di antaranya adalah anak-anak, 207 wanita, dan 74 manula.

Laporan awal untuk United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Protection Cluster memperkirakan bahwa 1.176 (68%) dari 1.717 korban tewas yang identitasnya sejauh ini sudah dikenali merupakan warga sipil; 573 di antaranya (33% dari total korban tewas) adalah wanita atau anak-anak.

Israel bersikukuh bahwa sedikitnya 47% korban tewas di Gaza adalah kombatan. Di sisi lain, 64 tentara IDF, dua warga sipil Israel, dan seorang pekerja Thai tewas.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Acara TV RCTI Rabu 14 April 2021, Ikatan Cinta, Blocking Time Lazada, Hafidz Indonesia

Pasukan Pertahanan Israel menyatakan bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai "perisai hidup"dan pada tanggal 17 Juli UNRWA mengutuk keras kelompok yang menyimpan senjata di salah satu sekolahnya.

Pada 22 Juli 2014 lalu, Uni Eropa mengutuk semua "seruan kepada penduduk sipil Gaza untuk merelakan dirinya sebagai "perisai hidup."

Hamas membantah kabar bahwa pihaknya menggunakan perisai hidup.44% teritori Jalur Gaza ditetapkan sebagai zona kosong (no-go zone) oleh militer Israel.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler