BAGIKAN BERITA - Gelombang protes mengutuk aksi Israel terhadap Palestina terus bergema di beberapa negara.
Selain Indonesia, warga di Irak pun turut menggelar aksi unjuk rasa menentang kekejaman Israel terhadap Palestina.
Sebagaimana diketahui, Israel memborbardir Jalur Gaja dengan serangan rudal dan bom.
Baca Juga: Riding Bersama, Ridwan Kamil: Ngasuh Istri agar Bahagia Pasca Isolasi
Warga di Irak ramai berdemonstrasi dengan membakar bendera Israel dan Amerika.
Ribuan pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti Israel dan membawa spanduk bertuliskan "Matilah Israel, matilah Amerika". Mereka juga mengibarkan bendera Palestina.
Aksi protes, yang diserukan oleh ulama Syiah berpengaruh Moqtada al-Sadr sekaligus pemimpin paramiliter lainnya, digelar setelah Israel meluncurkan lagi serangan udara terhadap Gaza dan setelah petempur Palestina menembakkan roket ke arah Tel Aviv dan kota-kota lainnya dalam peningkatan ketegangan paling parah di kawasan tersebut sejak 2014.
Sadr, yang memiliki jutaan pengikut di Irak dan mengendalikan sebagian besar kelompok paramiliter, menjanjikan dukungannya untuk kelompok Palestina di Gaza.
Kerumunan orang secara massal jarang terjadi di Irak sejak pasukan keamanan dan kelompok milisi menindas aksi protes anti pemerintah tahun lalu dan di tengah pembatasan jam malam terkait pencegahan COVID-19.
Pemerintah mengumumkan pembatasan jam malam 10 hari selama libur lebaran Idul Fitri guna mengatasi lonjakan infeksi COVID-19.
Sadr dan kelompok dukungan Iran menganggap Israel dan Amerika Serikat musuh serta menentang keras kemungkinan pemulihan diplomatik dengan Israel, seperti yang telah dilakukan oleh dua negara Teluk Arab.***