Naftali Bennett Jadi Pemimpin Israel, Perdana Menteri Palestina: Kami Tidak Melihat Lebih Baik dari Sebelumnya

- 15 Juni 2021, 10:04 WIB
Naftali Bennett Jadi Pemimpin Israel, Perdana Menteri Palestina: Kami Tidak Melihat Lebih Baik dari Sebelumnya
Naftali Bennett Jadi Pemimpin Israel, Perdana Menteri Palestina: Kami Tidak Melihat Lebih Baik dari Sebelumnya /instagram.com/naftalibennett/

BAGIKAN BERITA - Terpilihnya Naftali Bennett sebagai Perdana Menteri Israel yang baru menggantikan Benjamin Netanyahu tidak membuat rakyat Palestina berbahagia.

Bahkan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengungkapkan rasa pesimisnya atas dilantiknya Naftali Bennett menjadi pemimpin Israel.

Seperti dilansir The Guardian pada Selasa 15 Juni 2021, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa ia tidak melihat pemerintahan baru ini yang dipimpin Naftali Bennett lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Markis Kido, Pemain Ganda Bulutangkis Indonesia Raih Olimpiade Bareng Hendra Setiaw

"Kami tidak melihat pemerintahan baru ini lebih baik dari sebelumnya, dan kami mengecam perdana menteri baru Naftali Bennett yang mendukung pendudukan Israel," ujar Mohammad Shtayyeh.

Selain itu, Mohammad Shtayyeh mengungkapkan pemerintahan baru Israel tidak memiliki masa depan bagi rakyat Palestina.

“Pemerintah baru tidak memiliki masa depan, jika tidak mempertimbangkan masa depan rakyat Palestina dan hak-hak mereka yang sah,” tambahnya.

Baca Juga: Inilah Keunggulan X8 Speeder Versi China Apk Higgs Domino Island, Segera Download Link Ini

Siapakah Naftali Bennett
Naftali Bennett adalah seorang veteran militer yang menjadi politisi ekstrim sayap kanan dan mantan sekutu dari Benjamin Netanyahu.

Ia lahir di Haifa, Israel pada 25 Maret 1972 dan menjadi pengusaha sukses di bidang teknologi.
Pada tahun 1996, ia ditugaskan Militer Israel untuk melakukan serangan darat di desa Kafr Qana, Lebanon.

Pada misinya tersebut Naftali Bennett hampir saja meregang nyawanya, namun terselamatkan berkat serangan altileri ke fasilitas PBB yang menampung 102 pengungsi.

Baca Juga: 12 Ramalan Zodiak Keberuntungan Anda, Selasa, 15 Juni 2021: Aquarius Sedang Memuncaki Peruntungan Anda

Setelah purna tugas di militer, ia mendirikan industri teknologi dan membangun startup pengembangan piranti lunak anti-penipuan dan bisnisnya tersebut semakin menggurita serta sukses menjadi pengusaha yang berhasil.

Setelah berhasil menjadi pengusaha ia mengembangkan sayapnya menjadi politisi. Bennet juga terkenal sebagai politisi ekstrim sayap kanan dan memandang Israel sangat berhak atas Tepi Barat. Padahal, hukum internasional melarang.

Bahkan ia juga merupakan salah satu politisi yang mendukung penuh pembunuhan terhadap teroris asal Palestina dibanding rehabilitasi serta deradikalisasi.

Baca Juga: Ikatan Cinta Pindah Jam Tayang Lagi Malam Ini, Berikut Jadwal Lengkap Acara TV RCTI Selasa 15 Juni 2021

Salah satu wujud terakhir sikap Anti-Palestinanya adalah bagaimana Bennett ingin memperkuat kendali Israel atas wilayah Bukit Bait Suci.

Selain itu, Naftali Bennett pada 20 Mei lalu pernah membuat Pakistan marah ketika pidatonya yang diunggah di media sosial menjadi viral yang mengatakan Rumah Sakit Internasional Shifa Islamabad sebagai Rumah Sakit Al-Shifa.

Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Zahid Hafeez Chaudhri melakukan protes keras atas penggunaan foto rumah sakit negaranya dan mengatakan Israel sedang frustasi.

Baca Juga: Selamat Jalan Untuk Selamanya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sampaikan Kabar Duka Cita Meninggalnya Markis Kido

Bennett juga merombak partai Jewish Home sebagai partai berhaluan kanan baru sebelum akhirnya membentuk Yamina pada 2018.

Yamina merupakan bagian dari koalisi Netanyahu namun runtuh pada tahun yang sama. Pada Mei 2020, dia tidak diminta untuk bergabung dengan pemerintah, sebuah langkah yang dianggap sebagai ekspresi penghinaan Netanyahu terhadap Bennett.***

Editor: Ali Bakti

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x