Kisah Pilu Ibu yang Ditinggal 'Pamit' Putranya Nonton Arema FC di Stadion Kanjuruhan

- 3 Oktober 2022, 18:00 WIB
Kisah pilu seorang ibu  kehilangan putranya dalam tragedi Stadion Kanjuruhan
Kisah pilu seorang ibu kehilangan putranya dalam tragedi Stadion Kanjuruhan /Instagram @ooginan

BAGIKAN BERITA - Sebuah kisah pilu seorang ibu yang 'pamit' ditinggal sang putra untuk nonton pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang viral di media sosial.

Baru-baru ini, sebuah akun Instagram bagikan kisah seorang ibu yang anaknya menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan.

Ibu tersebut adalah seorang single parent yang rela bekerja di Jakarta demi menjadi tulang punggung untuk menyekolahkan sang putra.

Baca Juga: Akhirnya Baim Wong Minta Maaf Buntut Video Prank KDRT: Sebodoh Itu Memang Saya

Kisah tersebut dibagikan akun Instagram @ooginan yang tidak sengaja bertemu ibu tersebut saat berada di Bandara Soetta pada 2 Oktober 2022.

"Belum selesai perasaan ini kalut melihat timeline di sosmed dan juga kabar dari teman-teman aremania, tadi ketika di bandara soetta pas hendak check-in ada ibu-ibu paruh baya yang menghampiri saya yang sedang berdiri di depan counter," tulisnya di Instagram Story.

"Mas ini gate untuk penerbangan ke Surabaya ya?" tanya sang Ibu yang diketahui bernama Yuli.

Baca Juga: Link Live Streaming Guam Vs Indonesia di Kualifikasi AFC U17, Senin 3 Oktober 2022, Cukup Klik di Sini

"Iya bu betul, ibu mau kemana?" balas pemilik akun Instagram @ooginan.

Ibu tersebut langsung menarik nafas dan mengatakan bahwa ia akan pulang karena anaknya meninggal karena menonton pertandingan Arema FC.

"Anak saya sudah dimakamkan tapi saya belum sempat lihat wajah untuk terakhir kali," ungkap sang ibu.

Ibu tersebut menunjukkan pesan terakhir anaknya yang izin pamit berangkat menonton pertandingan di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Viral Twitter Polsek Srandakan Cuit Komentar Buruk Tanggapi Insiden Kanjuruhan, Netizen: Kok Dihapus?

"Bu saya izin berangkat nonton arema nggih," dan izin tersebut malah menjadi izin yang terakhir diterima dari anaknya.

Ibu tersebut kemudian ditawari tumpangan untuk berangkat dari Surabaya menuju Malang.

Dalam perjalanan menuju Malang, ibu Yuli hanya menangis dan sesekali tatapannya kosong, ia juga menunjukkan foto anaknya.

"Saya jauh-jauh kerja di Jakarta itu buat besarin anak, kalo anak saya sudah engga seperti ini rasanya semua terasa sia-sia," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Terbaru Grup 2 Top 24 Dangdut Academy 5 Tayang di Indosiar, Ini Bocorannya

Ibu Yuli kehilangan putranya yang biasa dipanggil Bregi, Bregi adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara dan sedang sekolah SMK kelas 2.

Ibu Yuli adalah single parent yang keluarganya tinggal di daerah Sumber Buncis, Malang Selatan.

Demi mendapatkan penghasilan yang lebih layak, ibu Yuli rela bekerja di Jakarta.

Baca Juga: RESMI! Partai NasDem Calonkan Anies Baswedan sebagai Capres 2024

"Bu Yuli mungkin hanya satu dari sekian banyaknya orang tua di luar sana yang mungkin saat ini sudah tidak bisa bertemu lagi dengan anaknya gara-gara tragedi Kanjuruhan," tulisnya pemilik akun Instagram.

"Orang tua/keluarga ini jauh lebih sakit hatinya daripada federasi, jadi kita harap negara berempati bukan malah sebaliknya. Mereka ini manusia, rakyat bukan cuman statistik belaka. Semoga kita selalu menjadi insan yang baik yang senantiasa memanusiakan manusia setiap saat," tambahnya.

"Untuk Bregi dan seluruh keluarga aremania yang telah mendahului kita, Al-Fatihah," pungkasnya.

Baca Juga: Baim Wong dan Paula Verhoeven Dinilai Rendahkan Martabat Polisi, Deddy Corbuzier : Kali Ini Loe Chuaaxs

Pemilik akun Instagram yang membagikan cerita Bu Yuli juga tidak menyangka banyak warganet yang kembali bagikan ceritanya.

"Sosial media ini ajaib, seketika itu pun saya bisa terkoneksi dengan beberapa kerabat bu Yuli, teman-teman alm., dan juga bu Irena (seorang ibu yang mempekerjakan bu Yuli di Jakarta). Jaga bu Yuli selalu ya!" tulisnya.

Ia juga menuliskan, mungkin kita sepakat berangkat dari cerita bu Yuli, kita mungkin bisa mengulurkan tangan untuk mencari bu Yuli bu Yuli yang lain untuk kita bantu dari segi apapun.

Taruh energi positif kita untuk bersolidaritas untuk terus ada buat keluarga aremania yang menjadi korban.

Baca Juga: Anies Baswedan Singkirkan Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa jadi Capres dari NasDem

"Lagi, terima kasih semua atas doa baiknya teman-te0an semua. Semoga doa yang baik juga berlimpah ke seluruh keluarga korban aremania," pungkasnya.

Sebelumnya diketahui terjadi insiden tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang memakan lebih dari 120 korban meninggal akibat kericuhan usai pertandingan Arema FC VS Persebaya Surabaya.***

Editor: Reza Gilang P


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah