56 Orang Gay Mengadakan Pesta di Apartemen Kuningan, Modusnya Pesta Kemerdekaan

- 2 September 2020, 20:00 WIB
SEMBILAN tersangka kasus pesta gay di Kuningan, Jakarta Selatan. /PMJ/Tresno/Fjr
SEMBILAN tersangka kasus pesta gay di Kuningan, Jakarta Selatan. /PMJ/Tresno/Fjr /

BAGIKAN BERITA -Sebanyak  56 orang termasuk  penyelenggara  menggelar pasta gay  di sebuah  Apartemen  di bilangan  Kuningan Jakarta pada Sabtu  29 Agustus 2020 yang lalu.

Aparat Kepolisian langsung menggerebek  kelokasi sekitar  pukul 00.30 WIB dini hari.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan , total terdapat 56 orang yang mengikuti pesta tersebut, termasuk para penyelenggara.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pekanbaru Besok Kamis 3 September 2020: Hujan di Siang dan Malam Hari

Polisi  menggiring sebanyak sembilan orang penyelenggara pesta gay dengan inisial TRF, BA, NA, KG, SP, NN, RP, A, HW ditetapkan menjadi tersangka.

Saat ini, pihak kepolisian sudah mengamankan sebanyak sembilan tersangka yang merupakan penyelenggara pesta.

Kesembilan orang tersebut di antaranya adalah TRF, BA, NA, KG, SP, NN, RP, A, HW.

Baca Juga: Wow, Aldi Taher Deklarasi Jadi Calon Presiden Amerika Serikat

Sementara 47 orang lainnya saat ini berstatus sebagai saksi dan masih dalam proses pemeriksaan.

Artikel ini sebelumnya telah  tayang di PikiranRakyat dengan judul Pesta Gay di Kuningan Disuguhkan 'Permainan', Ketua Panitia Mengaku Pernah Belajar di Thailand

Hal tersebut disampaikan Yusri dalam konferensi persnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Rabu 2, September 2020.

Yusri mengatakan, salah satu tersangka berinisial TRF yang juga merupakan ketua penyelenggara sudah merencanakan pesta sejak satu bulan yang lalu.

"Kemudian kegiatan ini dilakukan mereka mengadakan undangan mereka membuat sendiri, TRF ini adalah yang membuat undangan melalui media sosial yang ada untuk mengadakan pesta dipersiapkan kurang lebih satu bulan," ujar Yusri sebgaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Online Polresta Bandung Besok, Kamis 03 September 2020

TRF diketahui membagikan undangan acara yang bertajuk 'Kumpul-kumpul Pemuda Merayakan Kemerdekaan' itu, melalui beberapa platform media sosial.

"Dia promosikan di dalam grupnya baik itu melalui WhatsApp maupun melalui Instagram, kurang lebih dalam satu bulan mereka mengundang. Dalam undangan itu namanya 'Kumpul-kumpul Pemuda Merayakan Kemerdekaan'," tutur Yusri.

Menurut keterangan TRF, peserta yang akan berpartisipasi diharuskan menggunakan dress code yang sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara.

"Kemudian diharuskan setiap peserta menggunakan dress code merah putih," ungkap Yusri.

Baca Juga: Update Positif Corona Sebanyak 180.646 jiwa per 02 September 2020

Lebih lanjut Yusri menuturkan, setiap peserta yang hadir memiliki perannya masing-masing.

"Kemudian di komunitas mereka memang ada yang sebagai perempuan ada yang sebagai laki-laki. Sebutannya untuk laki-laki ini dikatakan Top, kemudian perempuannya itu Bottom. Atau ada yang bisa dua-duanya itu dibilang Verse," lanjutnya.

Pasalnya, dikatakan Yusri bahwa dalam pesta tersebut juga diselenggarakan sebuah permainan.

Baca Juga: Tutorial dan Cara Bikin Avatar Facebook yang Lagi Viral, Ini Caranya

Permainan itu akan membagi Top, Bottom, serta Verse ke dalam kelompok yang berbeda sesuai peran mereka masing-masing.

"Kenapa harus ada kode itu, karena pada saat nanti masuk ke dalam nanti akan dipisahkan yang mana yang Top, yang mana yang Bottom, yang mana yang Verse. Karena pesta ini pesta untuk membuat seperti satu permainan game," jelas Yusri.

Kepada kepolisian, TRF mengaku belajar tentang permainan tersebut dari negara Thailand, kemudian dipraktekan ke dalam komunitasnya sejak 2018 lalu.

Yusri menambahkan, pesta tersebut pun memiliki beberapa persyaratan yang harus diikuti oleh para peserta.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Besok Kamis 3 September 2020: Sepanjang Hari Cerah

"Tidak boleh membawa senjata, tidak boleh membawa narkoba, tidak boleh membawa narkotika, kemudian bawa handuk sendiri, sebelum pesta wajib untuk mandi bersih dulu, bayarannya sudah ditentukan, kemudian yang terakhir adalah di dalam itu tidak boleh sama sekali menggunakan pakaian, atau cuma menggunakan celana dalam saja," tambah Yusri.

Setelah mematuhi persyaratan yang ada, para peserta kemudian akan melakukan sebuah permainan yang sudah disusun oleh tim penyelenggara.

"Di dalam mereka menggunakan permainan-permainan game yang mereka lakukan, banyak permainan yang dilakukan. Karena acara ini dikhususkan untuk satu permainan yang dia belajar melalui satu negara, dengan peserta sekitar hampir 50 orang," ucap Yusri.*** ( Sarah Nurul Fatia/ Pikiran Rakyat)

Editor: Hendra Karunia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah