Denmark masih akan bermain dalam emosi karena energi bangkit Eriksen yang sejauh ini telah menginspirasi perjalanan Tim Dinamit untuk terus menang.
Semifinal ini terjadi 55 tahun sejak Inggris mencapai satu-satunya final turnamen besar pada Piala Dunia 1966 yang juga di Wembley.
Namun sejak Gareth Southgate menjadi manajer, Inggris sukses melangkah ke semifinal Piala Dunia dan Nations League, tapi keduanya gagal karena dijegal oleh Kroasia dan Belanda.
“Kami tak pernah bisa mencapai final Kejuaraan Eropa, jadi kami bisa menjadi tim pertama (yang mencapai final) yang akan sungguh menyenangkan semua orang,” kata Southgate seperti dikutip Reuters.
Fondasi Inggris maju ke semifinal adalah pertahanan solid yang tak pernah kebobolan, bahkan dalam laga terakhir catatan itu disempurnakan oleh kemenangan besar 4-0 atas Ukraina.
Namun grafik Denmark juga tak kalah menanjak. Menggunakan formasi 4-2-3-1 dan 3-4-3, mereka bangkit setelah terkapar di tangan Finlandia dan Belgia, dengan menyingkirkan Rusia, Wales dan kemudian Republik Ceko.
“Dengan semua yang telah kami lalui sejak pertandingan pertama sampai di tempat kami berada saat ini, adalah sungguh luar biasa,” kata gelandang Denmark Christian Norgaard.
Denmark siap meledakkan lagi dinamitnya untuk meneruskan dongeng seperti yang pernah mereka tulis pada Euro 1992