Inilah Syarat Utama KUR BRI 2022, Pinjaman hingga Rp100 Juta Tak Perlu Agunan, Bisa Ajukan dari Rumah Pakai HP

18 Februari 2022, 11:00 WIB
Ilustasi uang: Inilah syarat utama pengajuan KUR BRI 2022, bisa cair hingga Rp100 juta tanpa jaminan tambahan. /Hendra Karunia/Bagikan Berita. Com

BAGIKAN BERITA – Setiap pengajuan pinjaman di perbankan pasti ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah. 

Begitu pun jika ingin mengajukan pinjaman di Kredit Usaha Rakyat alias KUR BRI 2022. 

Terdapat syarat dan ketentuan yang wajib dipenuhi oleh nasabah jika ingin diterima dan disetujui oleh bank. 

 Simak syarat utama yang harus disediakan nasabah saat pengajuan KUR, selain KTP dan Kartu Keluarga. 

Baca Juga: Update Terbaru Syarat Cara Daftar KUR BRI 2022, Modal UMKM hingga Rp50 Juta Pencairan dan Keringanan Bunga

Para pelaku UMKM bisa segera mengajukan KUR di Bank BRI baik secara online maupun datang langsung ke bank cabang ataupun unit.

Pinjaman tersebut bisa digunakan untuk menambah modal usaha agar leih maju dan berkembang.

Untuk kategori KUR Mikro, Bank BRI memberikan pinjaman hingga Rp100 juta tanpa jaminan tambahan dengan bunga 3 persen.

Nilai ini meningkat dari semula hanya Rp50 juta karena adanya instruksi pemerintah yang menginginkan UMKM bisa lebih berkembang.

Pemerintah sendiri menggelontorkan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp373,17 triliun di tahun 2022 ini.

Sementara Bank BRI menjadi bank yang mendapatkan alokasi paling besar, yakni mencapai 260 triliun.

Baca Juga: 5 Syarat Wajib Dapatkan Pinjaman KUR BRI 2022 hingga Cair Rp50 Juta, Ikuti Langkah Ini

Pelaku UMKM kini tak perlu lagi datang ke kantor cabang Bank BRI untuk mengajukan KUR.

Pasalnya, dengan website yang telah disediakan, yakni, pelaku UMKM bisa mengajukan KUR dari rumah.

Dengan demikian, masyarakat lebih dimudahkan dan lebih efisiensi waktu dalam mengembangkan usahanya.

Melansir kur.ekon.go.id, program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM. Program KUR secara resmi diluncurkan pada tanggal 5 November 2007.

Baca Juga: Ajukan KUR BNI Online lewat eform.bni.co.id Gratis Tak Dipungut Biaya, Cair hingga Rp100 Juta Bunga 3 Persen

Pembiayaan yang disalurkan KUR bersumber dari dana perbankan atau lembaga keuangan yang merupakan Penyalur KUR.

Dana yang disediakan berupa dana keperluan modal kerja serta investasi yang disalurkan kepada pelaku UMKM individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang memiliki usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau feasible namun belum bankable.

Berikut Lima persyaratan pengajuan KUR Mikro BRI melalui platform kur.bri.co.id:

1. Individu (perorangan)

2. Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 (enam) bulan

3. Menjalankan usahanya di salah satu platform e-commerce (misal Shopee, Tokopedia dll) dan/atau penyedia ride hailing (Gojek atau Grab)

4. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit

5. Persyaratan administrasi : Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha (dapat berupa surat keterangan yang diterbitkan oleh e-commerce atau ride hailing)

Baca Juga: Pengajuan KUR BNI Online Gratis Tak Dipungut Biaya, Pinjaman hingga Rp100 Juta lewat Website eform.bni.co.id

Jika berminat, begini cara mengajukan KUR Mikro di Bank BRI, hanya perlu siapkan handphone:

1. Kunjungi website kur.bri.co.id

2. Pilih "Ajukan Pinjaman"

4. Lalu, pilih “login” menggunakan alamat email dan masukkan kata sandi apabila sudah memiliki akun. Jika belum memiliki akun, calon nasabah bisa memilih "Daftar"

5. Calon nasabah diharapkan terlebih dahulu membaca pernyataan yang diberikan oleh BRI dan klik "Setuju"

6. Isi formulir pengajuan yang diberikan oleh BRI secara online seperti tentang profil calon nasabah, profil usaha, unggah dokumen, dan data pengajuan.

7. Jika data lengkap dan benar, nasabah akan dipanggil dan diwawancarai oleh pihak bank.

Baca Juga: Cukup Siapkan Syarat Ini, PNM Mekaar Plus Bisa Cair hingga Rp25 Juta Tanpa Agunan Khusus Perempuan Pelaku UMKM

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap BRI mampu memenuhi target 30 persen porsi penyaluran kredit perbankan bagi UMKM pada 2024.

“Yang penting adalah agregatnya. Silakan Kementerian BUMN yang mengatur, dana kredit sudah dimiliki oleh BRI yang menguasai 80 persen, bisa di share dengan BUMN lain juga mungkin dengan sektor lain di Himbara maupun Perbanas,” kata Menko Airlangga dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022 yang disiarkan secara daring di Jakarta.

Airlangga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menargetkan penyaluran kredit untuk sektor UMKM sebesar Rp1.800 triliun pada 2024, namun target tersebut tidak untuk masing-masing perbankan karena tidak semua perbankan fokus pada penyaluran kredit UMKM.

“Nah sekarang rata-rata Rp1.200 triliun dan untuk KUR sebetulnya hanya Rp372 triliun sehingga tentu masih ada delta yang cukup besar dan bisa diisi untuk pemberdayaan usaha kecil dan menengah,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada pedagang kaki lima dan pemilik warung, bisa digunakan BRI untuk dilanjutkan dengan penyaluran kredit super mikro termasuk melalui PNM untuk mendorong inklusi keuangan.

Baca Juga: Khusus Anak Milenial, Cara Mudah Memiliki Rumah dengan KPR di Bank BTN, Simak Syaratnya dan Ikuti Cara Ini

“Ini kita bisa mendorong financial inclusion. Dukungan UMKM terus dorong dan tentu kita melihat bahwa BRI adalah salah satu yang memberikan loan besar pada sektor usaha kecil dan menengah,” tutur dia.

Lebih lanjut Airlangga menuturkan bahwa kinerja perekonomian terus membaik. Dilihat dari indikator di sisi perbankan dana pihak ketiga dan jumlah kredit perbankan tumbuh masing-masing 12,2 persen dan 5,2 persen serta NPL yang naik 3 persen.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan pelaku UMKM sudah mulai “reborn” atau kembali pulih dari dampak krisis ekonomi yang terjadi pada 2020 akibat pandemi COVID-19.

“Saya kira sekarang yang menggerakkan ekonomi nasional adalah UMKM, indikatornya sekarang kredit perbankan yang jalan itu untuk UMKM. Ini indikasi UMKM sudah mulai Reborn,” kata Teten dalam program Antara Ngobrol Bareng dalam aliran langsung di akun resmi Instagram Antaranews Rabu 12 Januari 2022.

Menkop UKM mengatakan kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan sebanyak Rp285 triliun dari sebelumnya Rp190 triliun pada 2021 terserap dengan baik oleh UMKM.

Baca Juga: Lengkap, Syarat dan Cara Mudah Pengajuan KUR BNI, BRI dan Mandiri Bisa Cair hingga Rp100 Juta Tanpa Jaminan

Teten juga mengemukakan hasil survei terakhir yang menyebutkan bahwa saat ini penurunan omset dari pelaku UMKM yang menjual produk atau jasanya secara luring semakin mengecil menjadi 30 persen, dibandingkan sebelumnya sempat turun hingga 80 persen dibandingkan omzet sebelum pandemi COVID-19.

Dia menerangkan bahwa pemerintah berupaya membangun fondasi dan ekosistem untuk UMKM selama dua tahun pandemi berlangsung. Sehingga pada tahun 2022 ini diharapkan UMKM bisa memanfaatkan pondasi dan ekosistem yang telah disediakan oleh pemerintah untuk mengembangkan bisnisnya.

"Kita optimis dua tahun lalu selama pandemi Kita manfaatkan untuk memperbaiki fondasi, memperbaiki ekosistem, untuk pengembangan UMKM dan koperasi. Kita sudah perkuat dalam Undang-Undang Cipta Kerja baik akses pembiayaan, akses ke pengembangan usahanya, akses pasar dan lain sebagainya termasuk juga kemudahan perizinan," kata Teten.

Teten mengungkapkan bahwa UMKM Indonesia cukup tangguh dalam menghadapi pandemi karena bisa bisa beradaptasi dalam situasi krisis dan pandemi, yaitu beralih ke digital untuk terus bertahan.

Baca Juga: Siapkan Syarat Ini untuk Daftar KUR BNI, BRI dan Mandiri, Plafon sampai Rp100 Juta Tak Perlu Jaminan Tambahan

Bahkan Menkop UKM menyebut bahwa tak ada satu pun pelaku UMKM di Indonesia yang berniat untuk menutup usahanya meski bisnisnya terhantam oleh krisis ekonomi akibat pandemi.

"Ini daya tahan UMKM-nya luar biasa, punya kemampuan untuk adaptasi, fleksibilitas bisnis untuk menyesuaikan dengan keadaan market pada umumnya," kata Teten.

Pemerintah, kata Teten, akan terus berupaya mendorong UMKM Indonesia bisa berkembang semakin besar dan berperan ke dalam perputaran ekonomi nasional. Pemerintah akan mengupayakan penyaluran perkreditan perbankan 30 persennya kepada UMKM. Selain itu, pemerintah juga terus memfasilitasi pembiayaan bagi UMKM dengan penyediaan bunga rendah dan peningkatan anggaran yang disalurkan untuk KUR pada UMKM.***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler