BAGIKAN BERITA – Jutaan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sudah mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Bukti bahwa KUR membantu UMKM adalah penyaluran KUR di tahun 2021 mencapai 7,35 juta debitur dengan total Rp278,71 triliun.
Sementara di tahun 2022 ini, alokasi anggran KUR mencapai Rp373,17 triliun. Bank BRI sendiri mendapatan porsi 70 persen yakni mencapai Rpp260 triliun.
UMKM perlu menyiapkan syarat KTP, KK dan surat keterangan usaha untuk mengajukan KUR di Bank BRI.
Pengajuan KUR di Bank BRI sangat mudah karena bisa dilakukan online dengan mengakses website kur.bri.co.id.
Masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa mendapatan pinjaman modal hingga Rp100 juta tanpa jaminan tambahan.
Selain itu, adanya subsidi bunga 3 persen dari pemerintah membuat ringan debitur KUR.
Subsidi bunga 3 persen masih bisa dinikmati oleh UMKM debitur KUR BRI hingga Desember 2022.
Melansir Antara News, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, secara total pemerintah menyediakan dana KUR hingga Rp373 triliun selama 2022.
Dengan alokasi yang besar itu, ia berharap makin banyak pelaku UMKM yang mendapat akses pembiayaan program KUR.
“UMKM adalah andalan Pemerintah. Jadi, ini banyak sekali yang bisa didorong untuk mendapatkan KUR,” kata Airlangga.
UMKM, kata Airlangga, berperan besar bagi perekonomian nasional dengan kontribusi lebih dari 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 97 persen total tenaga kerja nasional.
“Pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung UMKM agar semakin tangguh dan naik kelas. Komitmen tersebut dapat dilihat melalui berbagai pelatihan, pembiayaan, hingga regulasi Pemerintah yang berpihak ke UMKM,” jelas Airlangga.
Baca Juga: Pengajuan Rp50 Juta Tanpa Agunan Tambahan di KUR Mandiri, Begini Syarat dan Cara Daftarnya
Berikut persyaratan pengajuan KUR Mikro BRI melalui platform kur.bri.co.id:
1. Individu (perorangan)
2. Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 (enam) bulan
3. Menjalankan usahanya di salah satu platform e-commerce (misal Shopee, Tokopedia dll) dan/atau penyedia ride hailing (Gojek atau Grab)
4. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit
5. Persyaratan administrasi : Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha (dapat berupa surat keterangan yang diterbitkan oleh e-commerce atau ride hailing)
Ada dua cara pengajuan KUR di Bank BRI. Pertama, calon debitur bisa datang langsung ke bank.
Dan kedua, calon debitur bisa mengajukan KUR melalui layanan online dengan megakses website kur.bri.co.id.
Dengan adanya layanan online, leih praktis dan memudahkan urusan UMKM yang sibuk mengurus usahanya.
Jika berminat, begini cara mengajukan KUR Mikro di Bank BRI, hanya perlu siapkan handphone:
1. Kunjungi website kur.bri.co.id
2. Pilih "Ajukan Pinjaman"
3. Lalu, pilih “login” menggunakan alamat email dan masukkan kata sandi apabila sudah memiliki akun. Jika belum memiliki akun, calon nasabah bisa memilih "Daftar"
4. Calon nasabah diharapkan terlebih dahulu membaca pernyataan yang diberikan oleh BRI dan klik "Setuju"
5. Isi formulir pengajuan yang diberikan oleh BRI secara online seperti tentang profil calon nasabah, profil usaha, unggah dokumen, dan data pengajuan.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, BRI sendiri mendapatkan alokasi dana KUR sebesar Rp260 triliun atau setara 70 persen dari total dana KUR 2022 yang sebesar Rp373,17 triliun.
Perseroan pun telah menggodok strategi untuk mengoptimalisasi kucuran kredit di sektor unggulan yang memiliki dampak berantai kuat dari aktivitas usahanya yakni dengan membidik pelaku usaha sektor perdagangan dengan value chain panjang, sektor bisnis yang tahan banting terhadap pandemi COVID-19 seperti pangan, dan sektor manufaktur yang terus mengalami perbaikan.
Menurut data BRI, rata-rata rumah tangga penerima KUR meningkat dari 6 penerima per 100 rumah tangga pada 2019 menjadi menjadi 8 dari 100 rumah tangga pada 2020.
“Pada 2021 menjadi 11 dan tahun 2022 ini kami upayakan dari 100 rumah tangga 13 akan menerima KUR. Mudah-mudahan dengan jangkauan seperti ini apa yang diharapkan pemerintah untuk membangun pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang semakin tangguh dan kuat akan terjadi, sehingga nanti mereka akan naik kelas,” papar Supari.
Jangkauan yang luas dalam penyaluran KUR diyakini akan mendorong BRI mencapai target penyaluran kredit UMKM yang ditetapkan pemerintah sebesar 30 persen dan membantu meningkatkan tingkat inklusi keuangan menjadi 90 persen pada 2024.
Supari mengapresiasi langkah pemerintah yang memperpanjang subsidi bunga pinjaman KUR 3 persen hingga Desember 2022.
“Dengan suku bunga yang terjangkau, konkretnya KUR dapat digunakan untuk mengganti modal kerja yang selama masa pandemi digunakan untuk keperluan hidup,” kata Supari.
Selain itu kebijakan subsidi KUR juga menopang pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang baru merintis usahanya untuk berkembang.***