Jawa Barat Perluas Investasi dan Pembiayaan Hijau sebagai Tindaklanjut KTT G20

26 Juni 2023, 18:48 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea dalam West Java Energy Forum (WJEF) pada Senin 26 Juni 2023. /BI Jabar

BAGIKAN BERITA – Guna memperluas penerapan ekonomi hijau di Jawa Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan West Java Energy Forum (WJEF) pada Senin 26 Juni 2023.

Mengambil tema “Unlocking Sustainable Financing for West Java Circular Economy Development”, gelaran WJEF difokuskan untuk mencari solusi dan inovasi atas berbagai tantangan investasi dan pembiayaan hijau di Jawa Barat.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea, Kementerian ESDM, perwakilan kedutaan negara sahabat, Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan, perbankan, akademisi hingga para project owners sektor energi baru terbarukan se-Jawa Barat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Erwin Gunawan Hutapea menyampaikan bahwa WJEF ini merupakan forum yang sangat strategis.

Hal tersebut sejalan dengan tindaklanjut KTT G20 dan Keketuaan ASEAN yang mendorong berbagai negara di seluruh dunia untuk mempercepat transisi energi serta mendorong terciptanya berbagai inovasi di bidang energi hijau guna menekan emisi karbon global dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Bank Indonesia Dukung Jawa Barat Semakin Berseri Tanpa Emisi melalui Electric Vehicle (EV) Fun Trip

Di tataran nasional, Bank Indonesia berperan aktif dalam penciptaan energi hijau melalui dukungan terhadap instrumen kebijakan keuangan hijau yang semakin kuat.

Dukungan tersebut antara lain melalui penerbitan obligasi hijau dan penetapan Loan to Value (LTV) yang lebih rendah untuk kendaraan dan properti hijau.

Selain itu, di tataran spasial, Jawa Barat berada di posisi terdepan dalam penerapan ekonomi hijau. Jawa Barat memiliki banyak potensi energi terbarukan, seperti cadangan panas bumi yang melimpah, potensi sumber daya energi tenaga surya, angin, air dan listrik yang perlu untuk semakin dioptimalkan.

“Berbagai potensi energi baru terbarukan tersebut perlu untuk didukung dengan investasi dan pembiayaan hijau guna menciptakan bauran energi primer baru bagi Jawa Barat,” ucap Erwin.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang dihadapkan dengan kebutuhan akan sumber daya energi yang semakin meningkat.

Baca Juga: Srikandi BUMN Goes to Campus : Bio Farma Bagikan Pengalaman kepada Mahasiswa UNPAD

Namun demikian Indonesia patut berbangga, bahwa Indonesia akan menjadi top of mind renewable energy di dunia sejalan dengan melimpahnya cadangan sumber daya energi baru terbarukan yang dimiliki.

Secara khusus, Jawa Barat memiliki berbagai potensi sumber daya energi baru terbarukan. Beberapa diantaranya, saat ini Jawa Barat sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya di atas air terbesar di ASEAN dengan kapasitas produksi listrik mencapai 145 MW.

Selain itu, Jawa Barat juga memiliki plactic waste recyling plant terbesar di Indonesia dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 24 ribu ton/hari.

Sebagai provinsi yang memiliki pabrik electric vehicle terbesar di Indonesia, Jawa Barat memiliki 12 renewable energy projects yang membutuhkan investasi hingga pembiayaan hijau mencapai 82 juta USD.

Tentunya kegiatan WJEF ini menjadi forum penting guna mencari cara yang inovatif dalam menjawab tantangan pembiayaan proyek hijau Jawa Barat guna mewujudkan Indonesia Net Zero Emmision 2060.***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler