Seperti yang diungkap Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Kamis 17 Februari 2022 yang menjelaskan bank BRI masih memiliki ruang untuk menambah perluasan program kredit dengan LDR (Loan to Deposito Ratio) bank BRI yang ada di 83 persen hingga kini.
"Kalau untuk LDR idealnya itu sebutlah 90 persen - 91 persen maka sesungguhnya dari sisi likuiditas maupun dari sisi capital punya peluang dan punya kemampuan untuk tumbuh secara agresif. Tinggal sekarang loan demand-nya itu yang harus kita petakan dengan baik," kata Sunarso.
Dari sisi pembiayaan bank BRI memiliki CAR (Capital Adequacy Ratio) atau rasio kecukupan modal di angka 25,28 persen alias tiga kali lipatnya dari treshold yang telah diatur oleh Bank Indonesia (BI).
Terlebih juga bank BRI diketahui baru saja dapatkan saluran tambahan modal dari investor publik dengan nominal sebesar Rp41 triliun melalui proses right issue bersama dengan perseroan.
Bank BRI optimis tahun 2024 penyaluran KUR bisa mencapai 85 persen, melalui strategi tranformasi yang dilakukan yaitu blueprint BRIVolution 2.0 yang kini sedang dijalankan bank BRI.
Hingga kini portion program kredit untuk UMKM di bank BRI juga telah mencapai hingga 83,86 persen.
Baca Juga: 5 Syarat Wajib Daftar KUR BRI hingga Cair Rp50 Juta, Siapkan 2 Dokumen Penting Ini
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap bank BRI bisa meningkatkan aspek pembiayaan untuk UMKM yang baru mencapai 18,4 persen atau sekitar Rp1.200 triliun, melihat bank BRI jadi lembaga keuangan penyalur KUR yang berpengalaman.
Kemudian Kartika Wirjoatmodjo sebagai Wakil Menteri BUMN II menyebutkan bahwa kontribusi dari Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) hingga kini telah beradai di 11,5 persen dalam meningkatkan porsi KUR untuk UMKM dan diharapkan bisa terus ada peningkatan.