Investasi di Jawa Barat Tahun 2023 Melebihi Target yang Ditetapkan

- 30 Januari 2024, 18:35 WIB
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani (kiri) dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono (tengah) saat acara Bewara Jawa Barat (Beja) dengan tema “West Java Invesment Report 2023 and Economic Outlook 2024”
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani (kiri) dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono (tengah) saat acara Bewara Jawa Barat (Beja) dengan tema “West Java Invesment Report 2023 and Economic Outlook 2024” /Ahmad Taofik/bagikanberita.pikiran-rakyat.com

BAGIKAN BERITA – Investasi di Jawa Barat pada tahun 2023 berhasil melampaui target yang ditetapkan. Realisasi investasi sepanjang tahun tersebut mencapai Rp210,6 triliun, atau setara dengan 112 persen dari target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Investasi.

Capaian ini memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Jawa Barat, seiring dengan penyerapan tenaga kerja yang mencapai 253.424 orang dan jumlah Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 94.469 LKPM. Dengan pencapaian ini, konsumsi rumah tangga dan kinerja sektor ekonomi unggulan terjaga, dan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 4,7-5,5 persen (year-on-year).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono menyampaikan, bahwa kunci keberhasilan dalam menciptakan iklim investasi yang harmonis menjadi faktor utama dalam pencapaian investasi yang positif di Jawa Barat pada tahun 2023.

“Keberhasilan ini dianggap sebagai kondisi yang diperlukan dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan dapat dipercaya bagi para investor,” ungkap Bambang di acara Bewara Jawa Barat (Beja) sinergi BI Jawa Barat dengan Pemprov Jabar (cq DPMPTSP) dengan tema “West Java Invesment Report 2023 and Economic Outlook 2024” Selasa 30 Januari 2024.

Menurut Bambang, tingkat realisasi investasi yang tinggi juga memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, seiring dengan nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang relatif stabil dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Bocoran Ketua KPK Baru Pengganti Firli Bahuri, Presiden Jokowi Telah Menyiapkan Dua Nama

Oleh karena itu, semua pihak terkait investasi di Jawa Barat diharapkan dapat secara aktif melakukan berbagai upaya proaktif dan inovatif. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi proyek-proyek potensial yang diminati oleh investor asing, terutama bagi calon investor yang sedang mencari pilihan penempatan dana investasi yang aman dan nyaman.

Sementara itu, Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso, menyampaikan bahwa raihan positif investasi Jawa Barat tersebut merupakan buah sinergi, komitmen dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia Jawa Barat. Raihan ini juga turut memberikan pesan kepada masyarakat bahwa investasi menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di Jawa Barat.

Namun demikian ke depan realisasi investasi yang unggul tersebut, disamping yang bersifat berdaya saing seperti Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), perlu untuk dilakukan upaya pemerataan di seluruh wilayah Jawa Barat. Hal tersebut sejalan dengan peta persebaran investasi di Jawa Barat yang terkonsentrasi di bagian utara seperti Kabupaten Bekasi (25 persen) hingga Kabupaten Karawang (22 persen).

Menyongsong tahun 2024, Provinsi Jawa Barat optimis dalam meraih target realisasi investasi nasional yang dipatok meningkat 17,9 persen. Dalam mencapai target tersebut, sinergi antar stakeholders terkait investasi di Jawa Barat akan semakin diperkuat.

Berbagai program akselerasi investasi juga akan difokuskan pada perbaikan kebijakan investasi yang berkelanjutan, pelayanan dan insentif investasi berdaya saing, serta fokus pada investasi yang bernilai tambah serta berorientasi pada green investment. Lebih lanjut, kebijakan hilirisasi juga diarahkan pada industri berbasis potensi daerah dan sektor unggulan guna menciptakan semakin banyak lapangan pekerjaan hingga meningkatkan daya saing UMKM dalam global value chain.

Baca Juga: Jadwal Acara Moji TV Hari Ini Selasa 30 Januari 2024, Simak AVC Challenge Cup For Men Vietnam vs Korea Selatan

Dengan kinerja investasi dan dukungan permintaan domestik yang tetap kuat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan tingginya multiplier effect dari tahun politik terhadap perekonomian secara agregat, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2024 diperkirakan tetap tinggi dan berada pada kisaran 4,9 persen – 5,7 persen (yoy).

Taufiq menambahkan, investasi di Jabar khususnya wilayah Rebana (utara) dan Arumanis (selatan) terus meningkat. Dari 2021 hingga 2023, total investasi di kawasan Metropolitan Rebana mencapai Rp50,11 tripiun. Sementara di kawasan Arumanis senilai Rp27,3 Triliun.

Selain PMDN (penanaman modal dalam negeri), investor luar negeri yang membidik Jabar juga terus meningkat. Pada 2023 investor asing yang masuk ke Jabar mencapai Rp122,6 triliun.

Khusus investasi asing, Jepang menjadi penyumbang tertinggi dengan nilai investasi Rp26,65 triliun. Negara lainnya adalah Singapura, Tiongkok, Korsel dan Malaysia.

“Strategi sudah kami siapkan untuk kembali menarik minat investasi baik melalui pameran atau bekerja sama dengan Bank Indonesia mengurasi potensi yang dimiliki pemerintah kabupaten dan kota di Jabar yang potensial untuk diminati investor,” jelasnya.

Baca Juga: Daftar Peserta yang Akan Tampil di Grup 2 Top 16 D'Academy 6 Indosiar, Ada Sahril Buton dan Novia Serang

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani mengungkapkan, besaran investasi Jabar sekitar Rp247 triliun - Rp250 triliun yang bakal menjadi target dari nasional.

“Optimistis bisa mencapai itu, melihat setiap tahun kami bisa melampaui target dan tentunya karena Jabar banyak memiliki hal yang mendukung peningkatan investasi,” ujar Nining.

Nining menambahkan realisasi investasi Jabar 2023 mencapai Rp210,6 triliun, di atas target yang diberikan sebesar Rp188 triliun.

Lima besar kabupaten dan kota dengan investasi terbesar yakni Kabupaten Bekasi Rp61,21 triliun, Kabupaten Karawang Rp45,86 triliun, Kabupaten Bogor Rp15,18 triliun, Kabupaten Purwakarta Rp14,88 triliun, dan Kota Bekasi senilai Rp12,3 triliun.***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x