Selain itu, Anton menyebut BSI pun menyediakan pendampingan sertifikasi halal, kerja sama branding dan transaksi pembayaran, serta penjualan produk Portal UMKM dan Salam Digital. Yaitu Platform yang digunakan untuk mendukung pelaku UMKM Indonesia meningkatkan kualitas produk lokal agar dapat berkompetisi di pasar global.
Hingga Maret 2024, pembiayaan UMKM BSI mencapai Rp46,62 Triliun tumbuh 12,40% year on year. Dimana saat ini jumlah customer UMKM di BSI mencapai lebih dr 900 ribu, untuk di area Jawa Barat sendiri pembiayaan UMKM BSI mencapai Rp5,24 Triliun atau sekitar 11,24% portofolio UMKM secara nasional.
Khusus untuk di Bandung, segmen UMKM BSI tumbuh pesat pada sektor perdagangan, pengolahan, perantara keuangan, kesehatan dan pendidikan karena memang Jawa Barat khususnya Bandung memiliki uniqueness dari sisi demografi dan potensial ekonomi.
Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Loto Srinaita Ginting mengatakan, melalui gerakan ini, Kementerian BUMN yang memiliki peran sebagai agent of development terus berupaya mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai inisiatif maupun sinergi dengan instansi atau lembaga lainnya.
Salah satunya, menggelar program kegiatan Bazar UMKM Untuk Indonesia melalui acara festival Jelajah Kuliner Nusantara, yang bertujuan untuk mendorong UMKM agar naik kelas dan menciptakan pertumbuhan ekonomi Nasional.
“Kegiatan ini secara khusus untuk meningkatkan awareness dan belanja, BUMN/Anak Perusahaan BUMN terhadap produk-produk UMKM terutama UMKM binaan BUMN/Anak Perusahaan BUMN atau binaan Rumah BUMN, serta UMKM yang telah listing di PaDi UMKM khususnya yang telah memiliki sertifikat TKDN yang berjumlah ratusan pelaku UMKM,” ujar Loto.***