BAGIKAN BERITA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada para guru dan dosen non Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Para guru dan dosen diharapkan segfra aktivasi rekening sebelum tanggal 31 Juli 2021.
" Halo, #SobatBSU Bagi penerima Bantuan Subsidi Upah Tahun 2020 baik Guru, Tenaga Kependidikan maupun Dosen Bukan PNS yang belum mengaktivasi rekeningnya, harap segera aktivasi rekening sebelum batas akhir 31 Juli 2021," demikian tertulis pada akun Instagram @puslapdik_dikbud.
Sementara itu, dilansir dari Antara News, Kepala Pusat Layanan Pendidikan (Puslapdik), Kemendikbudristek, Abdul Kahar mengatakan, data Kemendikbudristek menyebutkan ada sekitar 580.000 penerima BSU yang belum mengambil dana tersebut.
“Dari total penerima BSU untuk tenaga kependidikan sebanyak 1,8 juta, yang sudah mencairkan baru sekitar 1,22 juta atau setidaknya 580.000 penerima yang belum mencairkan,” katanya.
Kahar menambahkan sebagian besar yang belum mencairkan adalah para tutor PKBM. Ada sekitar 29.583 tutor yang belum melakukan aktivasi rekening. Sebagian besar penerima yang belum mencairkan dana bantuannya bermukim di Indonesia bagian timur.
Kahar menduga masalah geografis menjadi salah satu alasan mengapa bantuan tersebut belum diaktivasi oleh penerimanya.
BSU diperuntukkan bagi tenaga pendidikan maupun nonkependidikan non-PNS yang memiliki gaji di bawah Rp5.000.000 per bulan.
Bantuan subsidi upah tersebut diberikan satu kali, yakni sebesar Rp1,8 juta. Sasaran yang mendapatkan bantuan subsidi upah tersebut berstatus non-PNS, meliputi dosen, guru, guru yang bertugas sebagai kepala sekolah, pendidik PAUD, pendidik kesetaraan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga administrasi.
Baca Juga: Untuk Kelas 5 SD dan MI, Kunci Jawaban Nama Organ Gerak Ikan, Katak, Burung, Ular, Kadal dan Kambing
Total sasaran sebanyak 2.034.732 orang yang terdiri dari 162.277 dosen pada PTN dan PTS, 1.634.832 guru dan pendidik pada satuan pendidikan negeri dan swasta, serta 237.623 tenaga perpustakaan, tenaga umum, dan tenaga administrasi.
Bantuan tersebut juga diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan non-PNS, baik di sekolah negeri maupun swasta.***