BAGIKAN BERITA - Dokter sekaligus pedakwah, dr. Zaidul Akbar berbagu tips kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan selama pandemi.
Melalui YouTube dr. Zaidul Akbar Official unggahan pada tanggal 21 Oktober 2021 dengan judul Perbanyak Makanan Bakteri, ia membagikan tips kesehatan.
dr. Zaidul Akbar menyarankan tips kesehatan untuk perbanyak makan makanan yang dikonsumsi oleh bakteri.
dr. Zaidul Akbar menyorot manakah produk yang paling banyak diciptakan Allah SWT di alam semesta ini, apakah produk nabati atau hewani.
"Jawabannya produk nabati kan, seperti buah, sayur, karena sayuran dan buah-buahan adalah makanan bakteri," ungkap dr. Zaidul Akbar.
Ia juga menyebutkan dalam ilmu bakteriologi, sayur dan buah adalah makanan para bakteri.
"Jadi saat musim pandemi seperti sekarang yang tidak kita ketahui sampai kapan, wallahualam, hal yang harus atau perlu kita kerjakan sebenarnya adalah memperbanyak makanan mereka," tambahnya.
Produk nabati makanan bakteri terdapat beberapa jenis, dr. Zaidul Akbar menyebutkan makanan terbaiknya adalam makanan-makanan yang tidak bisa dicerna di saluran cerna bagian atas atau disebut dengan SCFA.
Berdasarkan informasi yang diketahui, SCFA atau short-cain fatty acid adalah asam lemak dengan atom karbon kurang dari enam.
SCFA berasal dari fermentasi mikroba usus dari makanan yang tidak dapat dicerna, merupakan sumber energi utama kolonosit dan menjadikannya penting untuk kesehatan saluran cerna.
"SCFA atau short-chain fatty acid ini yang terbaiknya ternyata adalah Kurma," ungkap dr. Zaidul Akbar.
dr. Zaidul Akbar juga membahas mengapa Nabi Muhammad SAW menganjurkan bayi yang baru lahir untuk ditahnik dengan kurma oleh bapaknya atau orang soleh.
Tahnik sendiri adalah upacara dalam Islam yaitu menyentuh bibir bayi yang baru lahir dengan madu, jus manis atau perasan dari buah kurma.
"Tahnik kurma dengan cara kurma dimakan dan dikunyah oleh bapaknya atau orang soleh, kemudian diambil suirannya sedikit lalu diletakkan di langit-langit mulut bayi," ungkap dr. Zaidul Akbar.
"Karena memang bakteri yang ada pada bayi tadi yang dilahirkan oleh ibunya tersebut membawa bakteri dari ibunya," pungkasnya.***