BAGIKAN BERITA - Seleb TikTok Aldi Setiawan turut menjadi korban gempa bumi 6,7 magnitudo yang terjadi Jumat 14 Januari 2022.
Melalui akun TikTok-nya yang memiliki lebih dari 807,1 ribu follower, dirinya curhat karena tembok rumahnya ambruk.
Dia membagikan dua video yang memperlihatkan dinding rumah ambruk dan menimpa rumah di bawahnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta, Akhir Kehancuran Irvan Justru Datang dari Jessica Gara-gara Ini
Video yang diunggah Aldi Setiawan tersebut mendapatkan banyak respon dari pada followernya.
Video pertama, telah ditonton oleh lebih dari 650 ribu kali. Sementara video kedua, mendapat tanggapan lebih banyak.
Video keduanya ditonton sebanyak lebih dari 1,7 juta kali dalam kurum waktu 1 jam saja.
"Halo semuanya, aing (saya) mau nge-review yah, nge-review apa? Nge-review tembok ngajeblag (roboh)," ucap Aldi dalam video TikTok terbarunya.
Dia mempertanyakan mengapa tembok rumahnya bisa roboh akibat guncangan gempa.
Dia juga menunjukkan puing-puing tembok rumahnya hancur dan menimpa rumah di bawahannya.
Diapun bingung karena akibat gempa bumi, dia harus tidur di mana karena untuk membetulkan rumahnya tak cukup waktu sedikit.
"Aduh aing mah, imah aing kumaruk, aing kumaha sare ieu (aduh, bagaimana ini rumah hancur, bagaimana saya tidur?)" ucao Aldi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi di Banten pada Jumat, pukul 16.05.41 WIB dengan magnitudo 6,7 berpotensi menimbulkan kerusakan karena guncangan yang kuat.
Sementara itu, melansir Antara News, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, menyebutkan di daerah Cikeusik dan Panimbang, Banten, guncangan dirasakan hingga skala VI MMI, yaitu getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar bangunan.
"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.
Di Labuan dan Sumur guncangan dirasakan hingga skala IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Tangerang Selatan, Lembang, Kota Bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, Bandar Lampung, pada III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Di Anyer pada skala III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu), di Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi, guncangan pada skala II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Hasil analisis BMKG, gempa tersebut memiliki parameter terkini dengan magnitudo 6,6. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,21 derajat Lintang Selatan-105,05 derajat Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.
Gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).***