BAGIKAN BERITA – Sutradara kawakan Joko Anwar Kembali menyuguhkan karya terbarunya yang akan membuat para penggemar sinema di Indonesia terpana.
Pada Jumat 14 Juni 2024 kemarin, Joko Anwar resmi merilis serial fiksi ilmiah-supernatural “Nightmares and Daydreams” di Netflix.
Selain tayang di Indonesia, Nightmares and Daydreams” juga tayang di 190 negara. Untuk penggarapannya sendiri, Jokow Anwar tidak sendirian.
Dirinya menggandeng tiga sineas muda yakni Ray Pakpahan, Randolph Zaini, dan Tommy Dewo. Sementara ceritanya Series “Nightmares and Daydreams” ditulis oleh Joko Anwar bersama Tia Hasibuan dan Rafki Hidayat.
Selain menyuguhkan yang menarik, Series “Nightmares and Daydreams” juga menyuguhkan actor dan aktris yang sudah tak diragukan lagi dalam berperan.
Digarap sebanyak 7 episode, “Nightmares and Daydreams” ini dibintangi oleh deretan aktor dan aktris Indonesia, antara lain Ario Bayu, Sha Ine Febriyanti, Kevin Ardilova, Fachry Albar, dan lainnya.
Kisah-kisah dalam serial "Nightmares and Daydreams" terinspirasi dari isu-isu sosial dan politik yang terjadi di Indonesia.
“Cerita di series ini adalah cerita-cerita yang sangat relevan dengan kehidupan kita sekarang, dengan isu-isu yang hangat dibicarakan,” kata Joko sebagaimana dikutip dari Antara News.
“Nightmares and Daydreams adalah cerita tentang kita, mencoba untuk bertahan dari cobaan-cobaan hidup dan bagaimana kita keluar dari hal-hal yang membelenggu kita sebagai manusia,” katanya.
Serial “Nightmares and Daydreams” menyajikan tujuh cerita dalam tujuh episode berbeda. Namun, ada benang merah dari cerita-cerita tersebut. Kisah dalam episode pertamanya berjudul “Old House”.
Joko dan tim produksi membutuhkan waktu dua setengah tahun untuk merampungkan “Nightmares and Daydreams” karena banyak adegan aksi dan efek artistik yang dibutuhkan dalam pembuatan serial.
Dia berharap serial tersebut dapat diterima oleh masyarakat Indonesia dan menambah variasi cerita dalam sinema Indonesia.
“Kami percaya, untuk bisa menciptakan sebuah industri film atau series yang seasonable, di mana saja perlu adanya pembaruan,” kata Joko.
“Sebagai kreator, kita bertanggung jawab untuk menyuguhkan cerita yang lebih bervariasi dan saya rasa fiksi ilmiah merupakan genre yang berpotensi di Indonesia,” ia menambahkan.
Sepakat dengan Joko, Tia Hasibuan selaku Produser serial “Nightmares and Daydreams” mengatakan tiga sutradara kolaborator itu dipilih karena kinerjanya yang baik dan dikenal sebagai salah satu sineas berbakat di Indonesia.
Oleh sebab itu, Tia dan Joko tanpa ragu setuju untuk berkolaborasi bersama tiga sineas muda itu dan memperlihatkan bakat mereka kepada masyarakat dalam mengarahkan sebuah karya visual, dalam hal ini serial “Nightmares and Daydreams”.
“Aku sama Bang Joko dari dulu punya keinginan untuk bekerja sama dengan banyak sutradara-sutradara muda, kami berdua sudah mengikuti karier mereka dan melihat karya-karya mereka,” kata Tia Hasibuan.
Dia menambahkan, “Alangkah baiknya jika kita melibatkan suara baru supaya bisa mengembangkan cerita dan teknis yang bisa mereka tawarkan untuk serial ini”.
Salah satu Sutradara serial “Nightmares and Daydreams”, yakni Tommy Dewo mengungkapkan rasa senangnya hingga bisa terlibat di proyek ini.
Baca Juga: Link Nonton Film ‘Harta Tahta Raisa’ di Bioskop Indonesia, Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Sang Idola!
Baginya, Joko Anwar merupakan sosok sutradara panutan yang telah menghasilkan ragam karya luar biasa, sehingga Tommy dapat mempelajari banyak hal darinya.
“Bersyukur banget bisa bekerja sama dengan Mbak Tia, Bang Joko, rasanya kita punya kebebasan luar biasa dari Bang Joko untuk meng-create sesuatu bersama,” kata Tommy Dewo.
Kolaborasi bersama Joko Anwar di proyek serial ini membuat Tommy yakin Indonesia sangat mampu untuk memproduksi karya visual bergenre fiksi ilmiah-supernatural yang jarang ditemukan di Indonesia. Melalui karya ini, Tommy berharap masa depan sinema Indonesia dapat menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Untuk menonton serial “Nightmares and Daydreams”, SILAKAN KLIK DI SINI.***