Satu Tahun Kepergian Glenn Fredly, dr. Tompi Mengenang Hal Indah Ini dan Rasakan Kerinduan

- 8 April 2021, 11:07 WIB
Potret Glenn Fredly semasa hidup.
Potret Glenn Fredly semasa hidup. /@glennfredly309/Instagram

BAGIKAN BERITA - Musisi Indonesia Glenn Fredly telah satu tahun meninggal dunia. 

Kepergian pelantun lagu "Januari" ini membuat sedih banyak musisi. Glenn Fredly dikenal sebagai musisi yang memiliki ciri khas. 

Tergabung dalam Trio Lestari bersama dr. Tompi dan Sandi Sandoro, Glenn Fredly menjadi musisi yang akan selalu dikenang dan karyanya tak akan lekang oleh zaman. 

Baca Juga: Jadwal Lengkap Acara TV RCTI Kamis 8 April 2021, Ikatan Cinta Bikin Penasaran, Amanah Wali Tambah Seru

Sebagai sahabat, dr Tompi mengunggah foto Glenn Fredly di akun Instagram pribadinya. 

Tompi mengatakan bahwa dia masih ingat akan kenangannya. Foto tersebut dia ambil sendiri. 

Kala itu, Glenn menunjukkan sebuah cincin yang dia pakai. Menurutnya, Glenn sangat bahagia. 

"Udah 1 tahun bre, masih inget waktu gw poto ini...”show me hal yg paling bikin lo bahagia saat ini?” Dan lo tunjukin cincin kawin ini," tulis @dr_tompi, Kamis 8 April 2021. 

Baca Juga: Selamat Jalan untuk Selamanya, Budayawan Emha Ainun Nadjib Sampaikan Duka Meninggalnya Ayah Novia Kolopaking

Tak hanya itu, Tompi juga mengatakan bahwa dia sangat rindu. Hanya satu kata, tapi bisa dirasakan bahwa kerinduan Tompi kepada Glenn sangat dalam

"Rindu," tambah dia. 

Sebagaimana diketahui, Glenn Fredly meninggal karena menderita penyakit meningitis. 

Melansir Antara, meningitis merupakan penyakit yang sangat jarang diderita oleh masyarakat umum. 

"Penyakit ini memang jarang ditemukan, namun mematikan. Meningitis merupakan peradangan pada meningen atau selaput otak," kata dr Attila Dewanti, Sp.A(K),dikutip dari ANTARA pada Kamis.

Baca Juga: Momen Spesial, Ukkasya Digendong Nenek Irwansyah hingga Zaskia Kagum karena Hal Ini

Dokter yang merupakan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu memaparkan, Indonesia merupakan penyumbang kasus dan kematian tertinggi di Asia Tenggara akibat meningitis. Meningitis sendiri, kata dia dapat diakibatkan oleh virus, kuman, parasit, maupun bakteri.

Dari berbagai macam penyebab meningitis, yang paling berbahaya adalah meningitis yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.

"Meningitis yang disebabkan oleh bakteri tersebut dinamakan Invasive Meningococcal Disease atau disingkat IMD," kata dr Attila.

Baca Juga: Mengerikan, Myanmar Kembali Memanas, 15 Orang Tewas Oleh Pasukan Keamanan

Jika ditangani tidak tepat, lanjut dia, 50 persen IMD bisa berakhir dengan kematian dan 5-10 persen kasus berakibat fatal walau sudah dilakukan terapi. Pada masa epidemi, IMD sendiri lebih banyak menyerang anak-anak dan dewasa muda. Sedangkan saat nonepidemi, IMD lebih banyak menyerang anak-anak dari usia 3 bulan hingga 5 tahun.

"Hanya dalam 24 jam saja kondisi anak bisa dapat berubah dari yang hanya panas menjadi berbahaya," jelasnya.***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x