BAGIKAN BERITA - Politisi Demokrat Rachland Nashidik mengucapkan kabar duka atas meninggalnya Penyair Umbu Landu Paranggi.
Rachland Nashidik menulis kabar meninggalnya Penyair Umbu Landu Paranggi ini di Twitter pribadinya pada Selasa 6 April 2021.
"Selamat jalan, Penyair hebat!," cuit Rachland Nashidik atas Meninggalnya Umbu Landu Paranggi.
Seperti diketahui Umbu Landu Paranggi adalah tokoh sastra Indonesia meninggal dunia di usia 77 tahun di rumah sakit Bali Mandara Denpasar, pada Selasa 6 April 2021 dini hari WITA.
Kabar meninggalnya Umbu ramai diketahui dari media sosial. "Sahabat kita, bung Umbu,
Berpulang. Guru batin kami pamitan dinihari tadi," kata Warih Wisatsana seorang penyair di akun Facebooknya.
Umbu Landu Paranggi adalah guru dari Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun ini lahir di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, pada 10 Agustus 1943.
Pada tahun 1969, Umbu menjadi pengisi rubrik sastra di mingguan Pelopor Yogya yang alamat . kantornya ada di Jalan Malioboro.
Setelah itu pada tahun 1970-an Umbu mendirikan PSK (Persada Studi Klub) dan banyak beraktifitas di kawasan Malioboro sehingga ia sering disebut "Presiden Malioboro".
Pada tahun 1975 Umbu pulang ketanah kelahirannya di Sumba. Namun tiga tahun kemudian ia pindah ke Bali.
Di kota seribu pura ini, ia menjadi redaktur sastra di harian Bali Post dan sekaligus menjadi guru bagi para sastrawan muda Bali.
Di Bali ia berhasil mendidik beberapa muridnya menjadi seorang sastrawan yang cukup terkenal seperti. Putu Fajar Arcana, Cok Sawitri, Oka Rusmini dan Raudal Tanjung Banua.
Bali merupakan tempat yang cocok bagi alumni Fisipol UGM jurusan Sosiatri ini, ia telah tinggal cukup lama di Bali hingga menghembuskan napas terakhirnya.
Salah satu prestasi dari Umbu Landu Paranggi sebagai seorang seniman adalah ketika ia mendapatkan Penghargaan Seni pada tahun 2019 dari Akademi Jakarta.***