Mengenal Istilah Supermoon dan Sejarah Awal Penyebutannya

22 Mei 2021, 10:48 WIB
Ilustasi Supermoon /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Mengenal Supermoon atau Super Bulan terjadi saat orbit Bulan paling dekat (perigee) ke Bumi pada saat yang sama saat bulan penuh.

Lalu apa spesialnya Supermoon itu, untuk pengamat yang tertarik, banyak hal yang dapat dilihat dan dipelajari dari fenomena Supermoon.

Dikutip BagikanBerita.com dari laman solarsystem.nasa.gov, berikut ini beberapa penjelasan mengenai fenomena Supermoon yang dapat anda ketahui.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 Dapat Disaksikan di Seluruh Indonesia, Ini Waktu dan Lokasinya

Bulan mengorbit Bumi dalam bentuk elips, oval yang membuatnya semakin dekat dan jauh dari Bumi saat berputar.

Titik terjauh dalam elips ini disebut apogee dan rata-rata berjarak sekitar 253.000 mil (405.500 kilometer) dari Bumi.

Titik terdekatnya adalah perigee, yang jarak rata-rata sekitar 226.000 mil (363.300 kilometer) dari Bumi.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Fenomena Gerhana Bulan Total yang Bertepatan dengan Perayaaan Waisak pada 26 Mei 2021

Saat bulan purnama muncul di perigee, bulan itu sedikit lebih terang dan lebih besar dari bulan purnama biasa - dan di situlah kita mendapatkan "supermoon.

Sejarah istilah Supermoon

Nama istilah "supermoon" diciptakan pertama kali oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979 dan sering digunakan untuk menggambarkan apa yang oleh para astronom disebut sebagai bulan purnama perigean ( pear-ih-jee-un ).

Dimana bulan purnama yang terjadi di dekat atau pada saat Bulan berada di titik terdekat dalam orbitnya mengelilingi bumi.

Istilah ini memberikan preferensi pada kesejajaran geometris Matahari-Bumi-Bulan dan memungkinkan terjadinya perigee menjadi periode waktu yang lebih luas daripada saat aktual perigee (hingga sekitar dua minggu, yang hampir setengah dari orbit Bulan).***

Editor: Yusuf Ariyanto

Tags

Terkini

Terpopuler